TKI Meninggal Asal NTB Menjadi 17 Orang

Ilustrasi TKI Meninggal

MATARAM – Tragedi kapal tenggelam yang mengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia ke Batam telah memakan 54 korban jiwa dan 41 orang selamat. Dari 54 jenazah yang  ditemukan, sebanyak 17 orang telah dipastikan berasal dari NTB.

Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik menyampaikan, pada Selasa malam telah berhasil diidentifikasi kembali 19 jenazah. “Ada lagi 8 jenazah diketahui dari NTB, termasuk Baharudin yang sebelumnya sudah kita pastikan meninggal dunia,” terang Khalik kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (9/11).

Jenazah TKI yang berhasil diidentifikasi itu berasal dari Lombok Timur 4 orang, Lombok Tengah 3 orang dan Lombok Barat 1 orang. Jenazah asal Lombok Timur atas nama Baharudin asal Desa Moyot Kecamatan Sakra, yang memang sudah dipastikan meninggal dunia sebelumnya. Berikutnya Samsudin,  43 tahun asal Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia, Samiin,  32 tahun asal Dasan Menak Utara Desa Kalijaga Selatan Kecamatan Aikmel dan Ahmad Suparlan, 41 tahun asal Rungkang Desa Jenggik Kecamatan Terara.

Selanjutnya dar Lombok Tengah yaitu Aldi, 32 tahun Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Antoni, 21 tahun asal Dusun Dasan Baru Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang, Muhammad Zaini, 29 tahun asal Kembang Karang Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang. Terakhir dari Lombok Barat atas nama Lalu Yakup,  29 tahun asal Mayang Selatan Desa Eat Mayang Kecamatan Lembar.

Baca Juga :  TKI Lombok Timur Meninggal di Brunei Darussalam

Menurut Khalik, ada hal yang menarik dari jenazah atas nama Ahmad Suparlan asal Rungkang Desa Jenggik Kecamatan Terara. Awalnya petugas sempat terkecoh karena dibuatkan alamat palsu oleh tekong atau calo, dengan Dusun Petak Desa Batujai Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.

Keberanian tekong dengan memalsukan alamat TKI tentunya bukan hal lumrah. Oleh karena itu, Khalik mengharapkan aparat untuk mencari tekong tersebut. “Ini informasi dari petugas kita yang langsung turun ke rumah korban, jadi aparat saya harapkan mengejar tekongnya sampai dapat,” kata Khalik.

Sampai saat ini, kapal tenggelam yang mengangkut TKI telah menemukan 54 jenazah dan dari NTB berjumlah 17 orang. Sementara dari 41 TKI yang selamat, sebanyak 26 orang asal NTB. “Masih ada 10 jenazah yang belum teridentifikasi, saya  tidak bisa pastikan apakah akan ada lagi atau sudah habis asal NTB,” terang  Khalik.

Sebelumnya, pemerintah telah memulangkan 9 jenazah asal NTB. Sebanyak 7 orang berasal dari Lombok Tengah yaitu Mahrun,a 49 tahun dari Dusun Tanak Embang Daye, Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Aisyah j 27 tahun dari Dusun Aiberik Desa  Bagek Nunggal, Rukmin 39 tahun dari Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Zainab usia 39 tahun dari dusun Tanak Embang Daye, Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Supardi, 33 tahun asal Dusun Lengkarak Desa Langko Kecamatan Janapria, Khairil Anwar 18 tahun asal Dusun Tanak Embang Daye, Desa Selebung Kecamatan Batu Kliang dan Saeful,  30 tahun asal Dusun Gelogor Mapong, Desa Bunut Baok Kecamatan Praya.

Baca Juga :  RSUD NTB Sebut Ginjal Rabitah Masih Ada

Sedangkan 2 orang dari Lombok Timur yaitu Ating Fatimawati dengan  33 tahun dari Kampung Permai Desa Pijot Kecamatan Keruak dan Mustar, 39 tahun asal Desa Buktiang Kecamatan Sakra Barat.

Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi NTB, Mucharom Ashadi saat dimintai keterangannya terkait pemulangan 8 jenazah asal NTB belum bisa memberikan jawaban pasti. “Kita masih koordinasikan dengan BP3TKI Tanjung Pinang,” katanya.

Sementara terkait 3 TKI asal NTB yang selamat namun masih di Batam, akan dipulangkan hari ini, Kamis (10/11). Mereka atas nama M Radiah Adi Akbar berasal dari Desa Pijot Kecamatan Keruak Lombok Timur, M Halil dari Dusun Reban Burung, Desa Aik Berik Kecamatan Bagek Nunggal Loteng dan Remah dari Dusun Dasan Baru, Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Loteng. (zwr)

Komentar Anda