Tidak Daftar Caleg, Mori Hanafi Diminta Hengkang dari Gerindra

JUMPA PERS: Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Ali Usman Al-Khairi, Ketua Penjaringan Caleg DPD Partai Gerindra NTB, Sudirsah Sujanto, dan Kepala Sekretariat Sahabuddin, gelar jumpa pers terkait tidak mendaftarnya Mori Hanafi sebagai Caleg, Senin (12/12). (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Mori Hanafi dipastikan tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra pada pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Pasalnya, pendaftaran Caleg sudah ditutup pada tanggal 10 Desember lalu di semua tingkatan, baik DPC, DPD dan DPP.

Sikap yang ditunjukkan Mori itu, tak ayal membuat DPD Partai Gerindra NTB meradang. “MH (Mori Hanafi, red) lebih baik keluar dari Gerindra,” ucap Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Ali Usman Al-Khairi, dalam jumpa pers didampingi Ketua penjaringan Caleg DPD Partai Gerindra NTB, Sudirsah Sujanto, dan Kepala Sekretariat Sahabuddin, di DPD Partai Gerindra NTB, Senin kemarin (12/12).

Diungkapkan Ali, pihaknya sudah memberikan kesempatan terhadap Mori Hanafi untuk mendaftar sebagai Caleg Partai Gerindra. Entah sebagai Caleg DPRD Provinsi NTB, maupun DPR RI. Namun hingga ditutup pendaftaran Caleg, ternyata Mori tidak juga mendaftar, dan tanpa memberikan konfirmasi apapun terhadap partai.

Padahal, partai sudah menginstruksikan agar semua kader jadi Caleg untuk bisa berkontribusi lebih maksimal bagi pemenangan partai pada Pileg 2024. “Kami sudah berikan kesempatan. Tapi MH tidak mau daftar. Ini artinya MH keluar dari partai,” tegas mantan aktivis mahasiswa tersebut.

Baca Juga :  Kelangkaan Solar Mulai Dikeluhkan Warga

Dia juga mengatakan kalau Mori Hanafi sama sekali sudah tidak mengindahkan arahan dan instruksi dari partai. Buktinya, pihaknya sudah beberapa kali mengundang Mori untuk hadir, untuk memberikan klarifikasi. Namun yang bersangkutan tidak mau hadir.

Bahkan Mori sudah enam bulan lebih tidak menjalakan kewajiban iuran sebagai anggota DPRD NTB kepada partai. Sebab itu, pihaknya sudah memberikan Surat Peringatan Pertama (SP1) kepada mantan Wakil Ketua DPRD NTB tersebut. “Yang bersangkutan sudah kita berikan SP1,” imbuhnya.

Jika yang bersangkutan tetap tidak mengindahkan SP1, maka pihaknya akan memberikan SP2. Kemudian jika SP2 juga tak diindahkan, maka pihaknya akan mengusulkan PAW terhadap yang bersangkutan. “Kita jalankan dulu mekanisme dan prosedur yang ada. Karena Mori sudah tidak kooperatif terhadap partai,” tandasnya.

Baca Juga :  Inaya dan Anaya Jalani Operasi Pemisahan di Surabaya

Kesempatan itu, Ali Usman juga menegaskan bahwa semua kader yang mau maju di Pilkada, maka mereka tetap diharuskan maju di Pileg. Karena DPP telah menginstruksikan agar semua kader, termasuk yang hendak maju di Pilkada, agar berkontribusi di Pileg.

Partai menargetkan bisa meraih kursi maksimal di Pileg. Sehingga semua kekuatan dan potensi kader akan dioptimalkan.

Sebelumnya, Sudirsah Sujanto mengatakan bahwa Nauvar Furqoni Farinduan juga tidak maju lagi di Pileg, lantaran ingin fokus menghadapi Pilkada. “Namun Pak Farin dan Pak Khairul sudah daftar jadi Caleg. Sekaligus ini saya klarifikasi pernyataan Pak Sudirsah,” ucap Ali Usman.

Sementara itu, Mori Hanafi ketika dikonfirmasi mengaku hingga ditutup pendaftaran Caleg di partai Gerindra, dirinya tidak mendaftar. Meski begitu, dia tak lantas akan mendaftar Caleg dari Parpol lain, meski dirinya sudah promo-promo sebagai Caleg DPR RI. “Bisa saja saya tidak maju di Pileg,” singkat Mori. (yan)

Komentar Anda