Tetebatu Perkuat Infrastruktur di Ajang Desa Wisata Dunia

MEMESONA: Inilah salah satu pemandangan Desa Tetebatu yang terpilih mewakili Indonesia dalam ajang desa wisata dunia. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur maju sebagai perwakilan Indonesia pada ajang desa wisata atau best tourism village yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO). Untuk terpilih sebagai wakil Indonesia, Desa Tetebatu harus bersaing dengan desa wisata seluruh negara di dunia.

Berbagai persiapkan dilakukan untuk menampilkan Tetebatu sebagai desa wisata terbaik dunia. Mulai dari penguatan infrastruktur pendukung dan SDM pelaku pariwisata di kawasan tersebut. Saat ini tengah dalam proses, bahkan dari masyarakat pun sangat siap mengikuti lomba tersebut dengan segala persiapan dilakukan. “Kita tinggal memberikan penguatan-pengutan dan melengkapi untuk lebih siap lagi. Misal sign board (papan tanda), pos-pos istirahat dan penguatan SDM pelaku wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi kepada Radar Lombok, Selasa (24/8).

Kendati demikian, pesaing Desa Tetebatu pada ajang desa wisata dunia ini belum diketahui desa wisata dari negara mana saja. Tapi yang terlibat kemungkinan desa wisata di seluruh dunia. Sejauh ini dalam tahapan pendaftaran dan belum diketahui siapa akan ikut andil pada ajang tersebut. “Belum ada informasi terkait itu karena ini masih tahap pendaftaran, ketika proses penilaian nanti bulan September kita akan tahu negara mana saja yang ikut. Yang pasti dengan berbagai desa wisata dunia dari seluruh belahan dunia,” terangnya.

Sementara itu, Tetebatu sebagai perwakilan Indonesia dalam ajang best tourism village bisa berdampak pada ekonomi daerah. Kemudian menginspirasi banyak desa wisata untuk lebih berbenah menuju lebih baik. Serta memberikan peluang promosi secara gratis kepada dunia pariwisata NTB, terutama Tetebatu. “Tumbuhnya kesadaran bahwa desa wisata bisa diharapkan jadi pendongkrak ekonomi masyarakat di pedesaan. Desa wisata adalah wahana yang bisa mensupport pengembangan agrowisata dan ekowisata,” tandasnya.

Baca Juga :  Target 4 Juta Wisatawan Berkunjung Tahun Depan

Desa Tetebatu sendiri menjadi salah satu tempat untuk menikmati pesona keindahan pemandangan di kaki selatan Gunung Rinjani. Desa ini memiliki pesona keindahan panorama pegunungan dan persawahan, kontur tanah di Tetebatu seperti anak tangga yang membentuk persawahan subur. Di mana Tetebatu ini adalah desa wisata yang sudah lama terbentuk. “Ada 6 spot wisata di sana, air terjun, alam hutan untuk camping ground, track sepeda gunung, seni budaya, haritage dengan museumnya, dan blackmonkey go green sarana bermain yang edukatif memperkenalkan anak-anak untuk dekat dengan alam,” ujarnya.

Terpilihanya Desa Tetebatu mengikuti ajang desa wisata dunia karena ada 7 kelebihan dari desa wisata tersebut. Di antaranya, pertama hutan Tetebatu selatan Rinjani turut berkontribusi terhadap pengurangan efek gas rumah kaca dan pemanasan global atau perubahan iklim. Kedua, miniature sosial perdamaian Dunia. Ketiga, telah terjadi pergesaran paradigma lokal kepariwisataan. Keempat, tetap mampu menjaga keaslian dan kelestarian desa. Kelima, salah satu pelopor Desa Wisata di kawasan Timur Indonesia. Keenam, memiliki lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (Sekolah Paud Pariwisata). Ketuju, kehidupan lokal yang harmonis (lingkungan, ekonomi, sosial budaya). “Kita punya destinasi utama ini harus bersinergi dengan desa wisata dan travel. Destinasi utama kita menyatu dengan desa-desa wisata kita, seperti Mandalika harus terintegrasi dengan pengemb destinasi dan desa wisata kita,” imbuhnya.

Baca Juga :  MLGS 2017 Sisakan Masalah, Kadis Pariwisata Kecewa

Sebelumnya, kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, M Nursandi menjelaskan, terpilihnya Desa Tetebatu di ajang ini merupakan pencapaian terbaik. Tetebatu bisa terpilih mewakili Indonesia setelah melalui 9 item penilaian. Di antaranya budaya dan alam, keberlanjutan ekonomi dan sosial, kelestarian lingkungan, tata kelola pariwisata, infrastruktur dan konektivitas, serta keselamatan dan keamanan. Pemenang ajang nantinya akan diumumkan di sidang umum Organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 12 Oktober mendatang. “Sembilan item itu telah kita persiapkan, baik itu dalam bentuk dokumen video maupun foto,” katanya.

Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik mengatakan, keberhasilan Desa Tetebatu mengikuti ajang wisata dunia di UNWTO ini tidak terlepas berkat kerja maksimal dari BPPD, termasuk Dispar Lotim dalam mempersiapkan berbagai persyaratan. “Setiap tahunnya UNWTO menentukan desa wisata terbaik dunia. Dan ajang ini kita lebih mendorong untuk kita jadikan promosi gratis,” kata Sekda Lotim HM Juaini Taofik.

Melalui ajang ini, lanjut dia, dunia akan semakin penasaran dengan pariwisata Lombok Timur, khususnya Tetebatu. Apalagi pemenang nantinya akan diumumkan di sidang PBB. Ajang ini dipastikan akan memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan pariwisata daerah. Terlebih lagi akan di topang dengan pegelaran balap Super Bike di 2021 dan Motop GP di tahun mendatang. “Makanya kita akan memanfaatkan keberadaan wisawatan mancanegara yang akan datang di tahun 2021 ini. Maka bisa jadi akan bisa menjadi air bah untuk kedatangan wisatawan ke Lotim di tahun 2022 ketika digelar MotoGP,” lanjut Juaini. (dev/lie)

Komentar Anda