Panorama Keindahan Dibalik Tebing Pantai Semeti

PANTAI SEMETI: Keindahan panorama tebing batu alam di pantai Semeti yang seperti suasana planet luar angkasa. (sigitsetyo/radarlombok)

PRAYA–Bagi pelancong yang suka dengan suasana pantai, sekaligus hoby petualangan, kami rekomendasikan pulau Lombok sebagai daerah tujuan wisata yang patut didatangi. Karena selain dapat menikmati keindahan sejumlah objek wisata pantai yang telah populer di kalangan wisatawan, di berbagai penjuru Lombok juga masih banyak tersimpan potensi wisata pantai, menunggu ditemukan para wisatawan yang gemar blusukan (petualangan).

Salah satu pantai dengan pemandangan cantik dan menawan yang kini sering menjadi pembicaraan menarik masyarakat pulau Lombok yaitu pantai Semeti, yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 85 kilometer dari Kota Mataram, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pantai Semeti semakin terkenal, setelah sejumlah pelancong yang pernah berkunjung ke lokasi wisata yang baru ditemukan ini menyebarluaskan keindahannya melalui foto-foto yang di unggah (upload) ke sejumlah media social seperti facebook, instagram, X (twitter), dan lainnya.

Tidak berlebihan kiranya kalau pantai sepanjang sekitar 500 meter yang tersembunyi di balik bukit-bukit di kawasan Lombok bagian selatan ini menjadi tujuan utama para wisatawan domestik, maupun mancanegara yang berkunjung ke Lombok. Karena panorama alam yang tersaji di pantai Semeti memang luar biasa indahnya.

Selain pantainya yang berpasir putih seperti rata-rata pantai di Lombok, dengan berjalan kaki sekitar 100 meter sebelah kiri pantai, di balik bukit terdapat panorama alam yang luar biasa dan sangat mengagumkan, yaitu susunan alami batu-batu pipih, atau batu-batu kotak berwarna kehitaman akibat gerusan ombak laut selatan.

Baca Juga :  Libur Panjang, Saatnya Liburan Keluarga di Aruna Senggigi Lombok

“Berdiri diantara tebing-tebingnya, suasananya seperti kalau kita sedang berada di dunia fiksi. Persis suasana dalam film-film National Geographic yang sering diputar di televisi,” kata Keke, salah satu pelancong asal Mataram yang dijumpai sedang mengambil foto di lokasi.

Kalau mau sedikit berimajinasi sambung Keke, masing-masing kelompok bebatuan itu juga memiliki bentuk yang sangat unik. “Coba lihat, susunan batu-batu yang pipih itu berbentuk seperti bangunan Candi Prambanan di Yogyakarta, atau Piramida di Mesir. Sedangkan susunan batu-batu yang kotak itu berbentuk seperti reruntuhan candi-candi di Jawa,” ujar Keke, Minggu (25/2/2024).

Darimana Keke mengetahui keberadaan pantai Semeti? “Saya melihat kiriman gambar dari teman di akun facebook saya (media sosial). Setelah saya tanyakan, ternyata lokasinya tidak jauh dari pantai Selong Belanak, hanya sekitar 5 kilometer saja. Karena penasaran, maka liburan kali ini (hari minggu) saya pergi ke pantai Semeti untuk melihat keindahannya, dan ternyata…wow..amazing,” ucap Keke terkagum-kagum.

Dari Kota Mataram, pantai Semeti berjarak sekitar 85 Km, atau dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Rute yang bisa dilalui yaitu Mataram – Gerung – By Pas BIL (Bandara Internasional Lombok) – Penujak. Setelah sampai di Desa Penujak, pilihlah jalur lama dari Praya – Sengkol (sebelum keberadaan jalur By Pas BIL). Berikutnya ketika sampai di pertigaan jalan setelah jembatan Penujak, belok kanan menuju jalur ke pantai Selong Belanak.

Baca Juga :  Desa Wisata Labuhan Lombok: Integrasi Pariwisata Berkelanjutan

Setelah menyusuri jalanan beraspal, melintasi sawah dan perbukitan, dimana ketika sedang berada di atas perbukitan, akan terlihat jelas garis-garis pantai tersembunyi yang terbentang di selatan pulau Lombok. Sementara di jalan terlihat lalu lalang para wisatawan mancanegara dengan bersepeda motor, yang bodi sampingya dimodifikasi untuk membawa papan surfing.

Sampai di pertigaan jalan, belok kanan menuju pantai Selong Belanak, sedangkan ke kiri sekitar 5 Km, setelah melalui jalanan beraspal dan jalan tanah, serta melewati kebun-kebun milik penduduk, maka sampai di lokasi pantai Semeti. Intinya, lebih baik sering bertanya kepada penduduk local daripada tersesat.

“Kalau hari-hari biasa, pantai Semeti sepi pengunjung, kecuali hari libur baru banyak pengunjung yang datang,” kata Inaq Nurminah, penduduk setempat yang suaminya memiliki usaha kelompok ternak sapi di pinggir pantai Semeti.

“Para bule (wisatawan mancanegara) biasanya ramai berkunjung ke pantai Mawi, sebelah kanan pantai Semeti, untuk melakukan aktifitas surfing,” pungkas Inaq Nurminah. (gt)

Komentar Anda