Tarung Drajat Tambah Porsi Latihan Atlet

Tarung Drajat Tambah Porsi Latihan Atlet
LATIHAN: Inilah sejumlah atlet tarung drajat yang porsi latihannya ditambah, agar makin matang saat tampil di pra PON.( NASRI/RADAR LOMBOk)

MATARAM–Tarung derajat kini sedang fokus mempersiapkan atlet yang akan berangkat ke prakualifikasi PON. Rencananya, para petarung akan berlaga 19 November mendatang sehingga porsi latihan atlet ditambah.

“Ya, kita tambah porsi latihan atlet. Ini kita lakukan untuk pematangan mereka yang akan tampil di pra PON,” beber Binpres Kodrat NTB, Dedy Noor Cholis, Sabtu (26/10).

Dikatakannya, ada 20 atlet yang akan turun di pra PON. Terdiri dari 12 putra dan 8 putri. Mereka akan turun di dua kategori yakni kategori tarung dan seni gerak. Diantaranya, terdapat 14 atlet untuk kategori pertarungan dan enam atlet di kategori seni gerak.

Adapun atlet putra yang diturunkan, terdiri dari Safrin di nomor 49,1-52 kilogram, Agus Suryadi di nomor 52,1-55 kilogram, Rifki Ikhwandani di nomor 55,1-58 kg, Munawir di nomor 58,1-61 kilogram, Lukman di nomor 64,1-67 kilogram, M. Yamin di nomor 64,1-67 kilogram, Murdani di nomor 67,1-70 kilogram, Dedy Iswari di nomor 70,1-75 kilogram, dan Kurniawan di nomor 75,1-80 kilogram. “Tetap yang mendominasi adalah nomor yang kategorinya pertarungan. Karena itu yang kita andalkan,” lanjutnya.

Untuk atlet putri sendiri yang diturunkan dalam pra PON adalah Novi Jayanti di nomor 45,1-50 kilogram, Rina Selviana di nomor 50,1-54 kilogram, Suryati di nomor 54,1-58 kilogram, Sri Wahyuni di nomor 58,1-62 kilogram, dan Julyana Dewi Amelia di nomor 62,1-66 kilogram.

Sementara di nomor seni gerak, atlet yang masuk dalam tim pra PON NTB adalah M Sulton Drajat, M Rizki Ramadhan, Miftahul Rinjani, Fitrianingsih, Mawaddah, dan Ratu.

“Mereka sedang intens berlatih. Porsi latihan tiga kali sehari. Untuk yang turun di seni gerak, pelatihannya terpusat di Dompu karena semua atlet berasal dari sana,” katanya.

Selain meningkatkan porsi latihan, ada beberapa atlet yang diberikan latihan khusus, seperti Kurniawan. Ini karena berat badan Kurniawan saat ini melebihi kelas yang akan diikutinya. Sehingga harus bisa diturunkan hingga batas berat di kelasnya.

Diketahui, Kurniawan merupakan atlet peraih medali emas di PON Jabar 2016 lalu. Sehingga dirinya juga diproyeksikan bisa mempertahankan prestasinya tersebut pada PON Papua 2020 mendatang.

Menurut Dedy, progres penurunan berat badan Kurniawan cukup bagus. Sejak berlatih untuk persiapan Pra-PON, pria yang bekerja sebagai TNI tersebut menunjukkan keseriusan.

”Sebenarnya ada kelas diatas Kurniawan. Tapi di PON itu hanya ekshibisi jadi tidak akan kita ikuti. Jadi sekarang pilihannya harus menurunkan berat badan,” pungkasnya. (rie)

Komentar Anda