Sembalun Tetap Menjadi Favorit Liburan Tahun Baru

SELFI BUKIT: Para wisatawan yang mengunjungi Bukit Selong terpaksa antri untuk bisa naik dan melakukan selfi diatas bukit tersebut (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Semua lokasi wisata di Lotim pada liburan panjang dan tahun baru pada Minggu (1/1) kemarin diserbu pengunjung. Terlebih pada lokasi yang selama ini menjadi favorit seperti Sembalun, Pantai Ping, Pantai Pulau Lampu, dan Gili Kondo, serta beberapa lokasi favorit lainnya.

Di Sembalun misalnya, kepadatan pengunjung mulai nampak dari Taman Pusuk, Bukit Pegasingan, Nanggi, Selong dan juga rumah adat yang ada di wilayah Sembalun Lawang atau di lokasi sekitar Bukit Selong. Meski musim penghujan, tak mengurangi minat para wisatawan, naik lokal maupun mancabegara untuk mendatangi daerah yang selama ini menjadi icon pariwisata di Lotim.

Di lokasi Bukit Selong misalnya, para wisatawan rela antri guna mendapatkan kesempatan berselfi di atas bukit yang persis berada di atas rumah adat Bale Blek tersebut. "Ini kali kedua saya berkunjung ketempat ini, bersama teman-teman dari Mataram dan Jakarta bahkan satu orang dari belanda, ke kaguman saya ini tidak bisa diungkapin dengan kata-kata, pokoknya Sembalun itu amazing," kata salah satu pengunjung dari Mataram dan mengaku dari Lombok Lovers, Wahyu Sandy.

Tidak hanya Wahyu, para wisatawan lainnya juga sangat terkesan dengan keindahan alam Sembalun, sehingga mereka mengaku tak bosan-bosannya datang kembali ke Sembalun setiap musim liburan. “Mungkin yang perlu ditingkatkan kedepan oleh pengelola adalah kebersihan, keamanan dan kenyamanan pengunjung,” kata pengunjung lainnya menimpali.

Baca Juga :  Tirai Mandi Dewi Anjani yang Kini Ramai Dikunjungi

[postingan number=3 tag=”wisata”]

Mengingat lokasi bukit ini kecil sehingga tidak bisa menampung pengunjung banyak sehingga diharapkan pengelola juga dapat menambah spot sebagai tempat pengunjung berselfy. Sehingga tidak terjadi antrian panjang bagi para wisatawan yang ingin mengabadikan keindahan view sawah dan pegunungan Sembalun dari atas bukit tersebut.

Ketua Karang Taruna Sembalun Lawang yang sekaligus dipercaya mengelola rumah adat Bale Blek Sembalun Lawang, Hendera, mengatakan bahwa selama pihaknya dipercaya mengelola sejak tujuh bulan lalu pegunjung terus meningkat, terlebih selama liburan panjang dan tahun baru ini. "Alhamdulillah, sejak kami dipercaya oleh Desa sebagai pengelola Rumah Adat dan bukit Selong. Pengunjung hari demi hari terusmeningkat", terangnya.

Sementara itu, di lokasi wisata Pantai Pulau lampu dan Pidana, pengunjung dari berbagai kecamatan tumpah di pantai yang dikenal memiliki ombak tenang dan air bersih serta rindang tersebut. Bahkan padatnya pengunjung berdampak pada terjadinya kemacetan cukup panjang hingga tiga kilometer lebih dari pantai lembaga hingga daerah Kurbian, Desa Padak Goar Kecamatan Sambelia dari arah utara.

Ini terjadi lantaran hari Minggu terjadi hujan yang cukup lebat di atas gunung sehingga air deras dari gunung membanjiri jalan di sekitar Pantai Pidana dan sekitarnya. Mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas hingga beberapa saat, hingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang.

Baca Juga :  Wisatawan ke Lombok Dimanjakan Diskon Besar

Sedangkan di lokasi wisata Pantai Ping, Sekaroh, Jerowaru, hal serupa juga terjadi. Dimana kemacetan cukup panjang juga terjadi pada jalan masuk menuju lokasi wisata yang kesohor hingga mancanegara ini. Lantaran kemacetan panjang yang terjadi sehingga banyak pengunjung yang kembali. “Balik aja pak, kita sudah seharian nunggu bisa masuk tapi tidak bisa,” kata beberapa  pengunjung yang terpaksa putar arah guna mencari lokasi lain untuk dikunjungi.

Beberapa pengunjung yang terlanjur terjebak kemacetan dan penasaran lantaran belum pernah berkunjung ke lokasi wisata yang memiliki pasir warna ping ini, terpaksa memarkir kendaraan, baik roda dua maupun empat di pinggir hutan dan kemudian nerabas jalan setapak atau alternatif dengan berjalan kaki sekitar 500 meter menuruni bukit guna dapat mencapai pantai.

“Kita terpaksa melewati jalur alternatif dengan menyusuri semak guna dapat mencapai pantai,” kata Fitriah seraya menyampaikan da bersama dengan delapan anggota keluarganya nekat menyusuri jalan setapak, bahkan sampai tersesat dengan melintasi semak berduri. (lal)

Komentar Anda