Sekolah Dilarang Adakan Pelesir Saat Perpisahan Siswa

RAKOR: Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, HL Fatwir Uzali saat rapat koordinasi (Rakor) bersama dengan Komisi IV DPRD Kota Mataram. (SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Sekolah diminta tidak melakukan kegiatan perpisahan siswa secara berlebihan. Seperti menggelar kegiatan pelesir ke pantai maupun tempat wisata lainnya. Karena hal itu dinilai dapat membebani orang tua siswa, dan itu juga sudah masuk dalam laporan Ombudsman.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, HL Fatwir Uzali menyebutkan bahwa larangan menggelar acara perpisahan secara berlebihan, diberlakukan untuk semua sekolah di Kota Mataram. Bahkan ada satu sekolah yang telah diberikan teguran, karena ada laporan melakukan kegiatan pelesir ke pantai. Bahkan laporan itu juga sudah masuk ke Ombudsman.

Karena itu, semua sekolah juga sudah diberikan larangan melalui surat edaran. “Jangan ada sekolah menggelar perpisahan siswa yang lulus secara berlebihan. Cukup di lingkungan sekolah secara sederhana,” tegasnya kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (29/5).

Larangan ini juga sudah dibahas saat rapat koordinasi (Rakor) dengan Komisi IV DPRD Kota Mataram. Semua laporan orang tua sudah direspon cepat, terkait dengan kegiatan-kegiatan yang berlebihan saat perayaan perpisahan siswa.

Baca Juga :  12.845 Pendaftar UTBK-SBMPTN akan Tes di Unram

Acara perpisahan siswa, menurut dia, lebih baik dilakukan di lingkungan sekolah dengan kegiatan yang sederhana, namun bisa memotivasi siswa. Tentu tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Dimana semua sekolah, meski telah melaksanakan PTM penuh, namun masih patuh pada protokol kesehatan. Demikian acara perpisahan sah dilakukan, asalkan di lingkungan sekolah, dan tidak membebani orang tua siswa.

Dia juga mengimbau kepada semua sekolah untuk tetap mematuhi aturan yang sudah ditetapkan saat ini. Memasuki massa PPDB tahun baru pada pertengahan Juni mendatang, sekolah diharapkan lebih fokus dalam melakukan persiapan dan tidak melakukan kegiatan diluar sekolah.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, H Muhtar mengatakan, lebih baik ditiadakan untuk mengadakan perpisahan sekolah yang ada diluar lingkungan, untuk menghindari keramaian dan kerumunan yang menyebabkan penularan dan bertambahnya kasus pandemi Covid-19. Tidak ada pengecualiaan kepada sekolah-sekolah yang mengadakan perpisahan secara tatap muka (Luring).

Baca Juga :  Siswa MAN IC Lotim Raih medali Perunggu di KOSSMI Nasional

“Dengan tujuan utama kita bersama untuk berkomitmen menjaga kesehatan dan keselamatan anak anak, orang tua, guru, bahkan masyarakat setempat. Apalagi kondisi saat ini, baru pertama dilakukan PTM penuh setelah dua tahun Daring,” katanya.

Dia juga meminta semua sekolah untuk taat aturan yang sudah ada saat ini. Kalangan DPRD Kota Mataram juga mendapatkan banyak laporan dari masyarakat, terkait dengan beberapa kegiatan sekolah yang masih ada membebani orang tua. Salah satunya, acara perpisahan diharapkan jangan menjadikan beban orang tua siswa, ditengah ekonomi yang masih sulit saat ini. “Lebih baik diarahkan ke kegiatan positif seperti pentas seni di arena sekolah,” tuturnya.

Dari laporan warga ke Ombudsman NTB, diharapkan bisa menjadi catatan dinas terkait untuk terus melakukan evaluasi semua sekolah tingkat SD, maupun SMP di Kota Mataram. “Jangan sampai kecolongan lagi. Pihak sekolah harus tetap diingatkan,” singkatnya. (dir)

Komentar Anda