Sapi Limosin Berat 1,3 Ton dari Jokowi

KURBAN-JOKOWI
KURBAN : Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, menyerahkan hewan kurban berupa sapi dengan berat 1,3 ton dari Presiden Joko Widodo kepada Penjabat Sekda NTB H. Iswandi, Minggu (11/8) di halaman Majid Hubbul Wathan Islamic Center (IC) Mataram. (Ist for Radar Lombok

MATARAM – Presiden Joko Widodo menyerahkan hewan kurban berupa sapi jenis limosin dengan berat 1,3 ton untuk warga NTB. Sapi kurban dari Presiden ini diserahkan oleh Gubernur Dr. Zulkieflimansyah kepada Penjabat Sekretaris Daerah NTB, H. Iswandi, usai salat Idul Adha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center (IC) Mataram kemarin.

Selain itu ada juga sapi dari gubernur dengan berat sekitar 900 kilogram. “ Sapi ini, termasuk yang dari Presiden, merupakan hasil ternak masyarakat NTB, bukan didatangkan dari luar daerah, apalagi dari luar negeri. Terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang tidak pernah melupakan masyarakat NTB. Mudah-mudahan membawa keberkahan tersendiri,” ungkap gubernur. 

Sementara itu di hadapan ribuan jamaah salat Idul Adha, gubernur menyinggung pentingnya optimisme, terutama dari anak-anak muda. Ia menyentil banyak anak muda justru kehilangan optimisme. “Banyak ahli yang mengatakan bahwa anak-anak muda sudah banyak yang kehilangan optimisme,” ungkapnya. 

Baca Juga :  Momen Kurban Ajarkan Siswa Makna Keikhlasan

Yang lain, gubernur menyampaikan upaya membangun daerah diperlukan kerja keras dan keterlibatan semua pihak. Pasca bencana gempa, daerah ini terus menggeliat. Dalam bidang ekonomi, bukan inflasi saja yang bisa ditekan, namun pertumbuhan ekonomi juga membaik. Begitu pula dengan kohesi sosial. “Mudah-mudahan dengan modal sosial yang baik, cita-cita mewujudkan NTB Gemilang bukan hanya wacana. Tapi mampu kita realisasikan,” jelasnya. 

Hari raya kurban, kata gubernur, mengandung pelajaran, pesan dan hikmah bagi umat Islam. Umat Islam harus memiliki optimisme untuk memandang dan manatap masa depan. Masa depan adalah senantiasa berada pada genggaman mereka yang memiliki keindahan dan kepercayaan akan mimpi. 

Idul Adha disebut juga lebaran haji. Soal haji, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag NTB, H. Ali Fikri, yang berada di Arab Saudi mengungkapkan secara umum kondisi jamaah haji NTB baik-baik saja. Terkait adanya jamaah yang mengalami gangguan jiwa, bisa saja disebabkan karena kelelahan. “Kalau depresi, biasa kecapean mungkin,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Berebut Daging Kurban

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga saat ini ada tiga orang jamaah haji asal NTB yang meninggal dunia. Ketiganya atas nama Rabiun Daliman Arsyad, Sirojudin Hasan Hamidah dan Marlin Saprudin Sayuti. Rabiun Bin Daliman merupakan jamaah haji dari Kloter 06 asal Desa Selaparang Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.

Penyebab meninggal dunia karena sakit Cardiovascular Diseases atau jantung. Berikutnya Sirojudin bin Hasan (79) dari Kloter 2, berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Sebelum meninggal, Sirojudin bin Hasan sempat dirawat di Rumah Sakit King Faisal (Syisha) Mekkah. Kemudian yang terakhir yaitu Marlin Saprudin Sayuti yang juga dari kloter 2.(zwr)

Komentar Anda