Rutan Praya Pecahkan Rekor Muri

PECAHKAN REKOR MURI: Inilah suasana patisipasi keluarga warga binaan dalam program “Sehari Bersama Mereka” di Rutan Praya, yang memecahkan rekor Muri (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Rumah tahanan (Rutan) Klas II B Praya memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indoensia (Muri) dalam program ‘Sehari Bersama Mereka’, Sabtu (9/10).

Rutan Praya tercatat sebagai tempat pengunjung terbanyak dalam acara serentak yang diselenggarakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) tersebut. Acara yang disiarkan secara online di seluruh rutan dan lembaga pemasayrakatan (Lapas)  itu, mendapat atensi tersendiri di Rutan Praya. ‘’Kita tercatat sebagi pemecah rekor Muri,’’ ungkap Kepala Rutan Praya, Lalu Jumaidi.

Diterangkan Jumaidi, yang dinilai dalam program tersebut adalah tingkat kunjungan atau partisipasi keluarga binaan. Karena sebelum acara itu diselenggarakan, warga binaan diminta untuk menghubungi dan mengundang keluarganya dalam acara itu. Alhasil, partisipasi keluargan binaan cukup antusias.

Mereka berbondong-bondong datang memanfaatkan momentum itu bersama keluarga mereka yang menjadi warga binaan. ‘’Dan Alhamdulillan, berkat partisipasi keluarga binaan ini kita di Rutan Praya tercatat sebagai pemecah rekor Muri,’’ ulas pria asal Lombok Timur ini.

Dijelaskan Jumaidi, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan secara langsung pelayanan rutan terhadap warga binaan. Sekaligus untuk merubah pandangan negatif yang berkembang selama ini, bahwa warga binaan diperlakukan tidak manusiawi di dalam rutan. Dalam program ini, Kemenkum HAM melalui rutan dan lapas ingin menunjukkan pelayanan terhadap warga binaan, bahwa mereka juga diperlakukan sama layaknya manusia bebas yang tak melanggar hukum.

Baca Juga :  Program MKKS SMP/MTs Kota Mataram Diapresiasi

Dalam momen ini, sambung Jumaidi, pihaknya bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 1620/WB Lombok Tengah. Pihaknya mengundang Dandim 1620/WB Letkol Inf Is Abul Rasi sebagai pemateri dalam acara itu. Di mana para warga binaan diberikan pemahaman kebangsaan dan semangat hidup.

Harapannya, para warga binaan ini kedepannya tak lagi melakukan kejahatan melanggar hukum. Dengan modal wawasan kebangsaan itu, mereka kedepannya bisa hidup berdampingan dengan lingkungannya. Tidak melakukan kejahatan yang merugikan orang lain dan melanggar hukum. ‘’Kami berharap wawasan kebangsaan yang diberikan Pak Dandim ini bisa sebagai bekal mereka kelak setelah keluar dari rutan,’’ harapnya.

Sementara Dandim 1620/WB Lombok Tengah, Letkol Inf Is Abul Rasi dalam materinya mengotak-atik sejarah kemerdekaan Indonesia. rasi mengaku, dia senagaja membuka sejarah lama agar warga binaan mengetahui bagaimana lelah dan susahnya memperebutkan kemerdekaan. Untuk itu, sebagai warga masyarakat yang baik harus menghargai kemerdekaan.

Jika pejuang kemerdekaan mengorbankan keingat, darah dan nyawanya. Maka, sebagai generasi penerus sudah semestinya mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif. ‘’Untuk itu, kami minta agar kesalahan yang telah dilakukan tak diulangi lagi. Karena apapun yang dilakukan jika melanggar hukum, maka tetap dikatakan salah,’’ paparnya.

Baca Juga :  Program SKPD Harus Sesuai RPJMD

Rasi mengulas, kemerdekaan yang sudah dicapai dengan susah payah mestinya diisi dengan hal-hal yang membawa manfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Moralitas generasi penerus harus menjadi atensi. ‘’Siapa yang diharapkan sebagai pengganti para pimpinan, kalau tidak dari kalangan generasi penerus,’’ tanyanya.

Karenanya, sambung Rasi, semua lapisan masyarakat harus menjauhi perbuatan yang tidak bermanfaat. Terutama yang dapat merusak diri sendiri, lingkungan, dan orang lain. Seperti menggunakan narkoba, minuman keras, mencuri, merampok, dan perbuatan lainnya yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menurut Rasi, sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran, mengubah seseorang itu tidaklah sulit. Sebab yang mampu melakukan perubahan itu adalah diri sendiri, bukan orang lain. Oleh karenanya mulai kesempatan ini pihaknya mengharapkan, para warga binaan untuk bisa mengubah perilaku mereka.

Masa depan masih menanti meski pernah masuk dalam tahanan, itu bukan sebuah gambaran untuk tidak  sukses. “Tidak sedikit orang yang pernah melakukan kesalahan menjadi orang sukses. Dan kesalahan yang pernah saudara lakukan, saya harapkan ini bisa menjadi pembelajaran untuk selanjutnya menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama,” imbuhnya. (cr-ap)

Komentar Anda