Rusunawa Semayan Lombok Tengah Belum Bisa Ditempati, Ini Alasannya

Rusunawa Semayan Lombok Tengah Belum Bisa Ditempati
BELUM DITEMPATI: Bangunan rusunawa di Kelurahan Semayan Kecamatan Praya ini, belum ditempati karena belum diserahkan satker selain belum punya perbup. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA-Bangunan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di Kelurahan Semayan Kecamatan Praya, belum bisa ditempati.

Pasalnya, hingga kini gedung itu belum dilimpahkan satuan kerja (satker) Kementerian Perumahan Rakyat kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lombok Tengah. Hal ini diakui Kepala Dinas Perkim Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya, pengerjaan fisik rusunawa itu sudah rampung bulan November 2017. Saat ini, masih berlangsung finishing, seperti pengecatan, penataan halaman, dan beberapa item pekerjaan lainnya.

Karenanya, rusunawa itu belum bisa ditempati selain memang belum dilimpahkan satker ke Dinas Perkim. Begitu juga dengan peresmiannya, Firman mengaku belum mengetahuinya. Tetapi, rencananya rusunawa itu akan diresmikan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) RI. ‘’Kalau sudah dilimpah, kami tinggal menggodok perbupanya untuk mengatur masalah sewa dan kriteria masyarakat yang akan tinggal di rusunawa itu,’’ katanya, Rabu kemarin (17/1).

[irp]

Rencananya, jelas Firman, pihaknya akan memprioritaskan warga miskin berpenghasilan rendah. Termasuk juga warga Karang Kerem Kelurahan Praya yang masih tinggal di atas lahan pemda. Tetapi, tidak semua warga Karang Karem akan pindah ke rusunawa itu berdasarkan hasil konfirmasi sementara. Sehingga rusunawa itu tetap akan diperuntukkan bagi warga yang memenuhi kriteria. ‘’Tetap kita akan prioritaskan bagi yang membutuhkan nanti,’’ tandasnya.

Ditambahkannya, rusunawa lima lantai itu terdiri dari 72 unit tipe 36. Masing-masing unit dilengkapi dengan ruang tamu, dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Selain itu, setiap lokalnya juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti mebeler, televisi, dan berbagai fasilitas rumah tangga lainnya. “Ini rusunawa termewah dan terlengkap di NTB. Dan sudah banyak warga yang menanayakan tentang kapan akan ditempati. Mereka ingin mendaftar untuk menghuni namun kami belum menyiapkan perbupnya,’’ pungkasnya. (cr-met)