RSUD Mataram Kini Berstatus Hospital Tourism

KERJASAMA : Ketua PHRI NTB, Ketua ASITA dan Direktur RSUD Kota Mataram didampingi Kadis Budpar NTB dan Perwakilan PHRI Pusat usai melakukan pendandatanganan kerjasama hospital tourism di Mataram kemarin (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM-Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan bagi wisatawan (Hospital Tourism) di NTB oleh pemerintah pusat. Rumah sakit ini akan menjadi pusat layanan kesehatan bagi turis yang tengah berlibur di daerah ini.

Penunjukan ini disambut baik oleh para pelaku pariwisata dan diwujudkan dalam bentuk  perjanjian kerjasama. Kerjasama ditetapkan dalam acara penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indonesi (PHRI) NTB dan Asosiasi Travel Agent (ASITA) NTB dengan manajemen RSUD Kota Mataram kemarin usai  pelantikan pengurus BPD PHRI NTB.

Ketua PHRI NTB. Lalu Abdul Hadi Faishal mengatakan, status RSUD Kota Mataram sebagai rumah sakit rujukan wisatawan patut diapresiasi. Ini makin menunjang kemajuan pariwisata NTB. Sebagai daerah yang pariwisatanya tengah menggeliat, maka perlu adanya fasilitas kesehatan yang memadai dan berkelas internasional. Jadi nanti ketika ada wisatawan yang sakit, mereka tidak  perlu lagi harus berobat pulang ke negara asal atau ke daerah luar.”Ini akan menambah nilai jual  pariwisata NTB ke dunia luar,” tegasnya.

Sementara itu Direktur RSUD Kota Mataram dr. HL. Herman Mahaputra mengatakan, rumah sakit sudah melakukan berbagai persiapan untuk memberikan pelayanan kepada para tamu atau wisatawan. Beberapa fasilitas yang sudah ada mulai dari ruang perawatan memadai, Poli eksekutif dan layanan call center 119 yang bisa diakses.

Layanan ini akan mem-back up  layanan kesehatan.” Tidak hanya di Mataram tetapi layanan kami jangkau se Pulau Lombok,” tegasnya.

Salah satu destinasi wisata daerah yang tengah menggeliat adalah kawasan Mandalika Resort. Kawasan ini masih jauh dari fasilitas kesehatan. Untuk itu pihak RSUD memberikan perhatian.(ami)