Di tempat yang sama, perwakilan dari ponpes, TGH Musleh Kholil mengingatkan seluruh umat Islam bahwa etnis Rohingya merupakan saudara seagama yang harus dibela. “Rohingya adalah saudara seiman yang wajib dibela,” tegas pria yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Muwahidin Kediri itu.
Lebih lanjut disampaikan, warga Rohingya, saat ini benar-benar sedang menghadapi cobaan yang berat. Pembantaian terjadi begitu mengerikan, namun tidak ada sanksi yang diberikan kepada Myanmar. Umat Islam tidak boleh berdiam diri. Salah satu langkah konkrit membantu saudaranya dengan memberikan dukungan moril maupun materiil. “Doakan saudara kita agar kuat menghadapi cobaan ini. Mereka saat ini banyak yang disiksa, diperlakukan seperti binatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil ketua DPW PKS NTB, H Patompo Adnan menyampaikan, etnis Rohingya masih hidup tidak tenang hingga saat ini. Kecaman dari berbagai pihak tidak digubris oleh pemerintah Myanmar.
Terbukti, ekskalasi kekerasan yang terjadi tidak berkurang. Justru malah mengarah kepada pembersihan etnis. Hal itu diketahuinya dari beberapa sumber institusi dan media internasional. “Sebagai wujud konstitusional, PKS mengutuk sekeras-kerasnya pembersihan suku terhadap etnis Rohingya,” ujar Patompo.