Ribuan Guru Belum Bisa Naik Pangkat

Ilustrasi Guru
Ilustrasi Guru

MATARAM—Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB adalah dua lembaga yang merupakan kepanjangan tangan dari Kemendikbud RI. Namun sepertinya, kedua lembaga tersebut saling lempar tanggung jawab terkait nasib guru sekitar 3.878 yang belum bisa naik pangkat dari (IVa) ke (IVb) karena karya ilmiah yang dijadikan syarat belum dituntaskan.

Kepala LPMP NTB, H. Muhammad Irfan mengatakan, banyaknya guru yang belum bisa naik pangkat karena belum menuntaskan karya ilmiah adalah  bagian tanggung jawab Dikbud NTB. dinas bersangkutan diminta mengadakan pelatihan-pelatihan khusus agar ribuan guru itu bisa berkarya kembali.

“Itu bukan ranah kami, harusnya Dikbud sih yang adakan pelatihan,” katanya, Senin (21/8).

Baca Juga :  Pembangunan Politeknik Pariwisata Terganjal Sertifikat

Sejauh ini pihaknya mengaku hanyalah sebagai fasilitator dan mendorong agar peningkatan pendidikan di NTB tetap berjalan maksimal. Namun kaitannya dengan pelatihan-pelatihan semacam memperbaiki kualitas guru belum ada program yang tertuang di instansi yang dipimpinnya. Pihaknya, meminta pihak Dikbud NTB memprogramkan hal tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya hanya masih fokus terhadap bimbingan teknis kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah. Kemudian untuk kurikulum, pihaknya masih menggerakkan agar semua sekolah bisa menerapkan Kurikulum 2013 dengan merata.

Praktis, untuk program yang semata-mata untuk guru yang belum naik pangkat masih belum diprogramkan. “Kita kan saat ini masih fokus dengan program Bimtek dan soal kurikulum,” tambahnya.

Baca Juga :  Dua Prodi Baru di UIN Mataram Jadi Incaran

Terpisah, Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikbud NTB, H. Aidy Furqan mengatakan, masalah itu sudah diserahkan ke LPMP NTB. Bahkan Aidy menyebutkan, untuk program pelatihan-pelatihan terhadap guru juga sudah diserahkan.

“Karena itu, yang paling bertanggung jawab adalah LPMP,” tegasnya.

Tidak hanya itu, bentuk atau mekanisme pelatihan dan bentuk pengembangan guru pihak LPMP NTB dianggap paling bertanggung jawab. Mengingat dari pusat sudah menyarankan untuk guru IVa dan IVb berhubungan dengan LPMP NTB. Tujuannya agar lebih mudah dikoordinir. (cr-rie)

Komentar Anda