Provinsi NTB Genjot Produksi Bawang Merah

Provinsi NTB Genjot Produksi Bawang Merah
BAWANG MERAH: Salah seorang buruh angkut di Pasar Mandalika Bertais, Kota Mataram, ketika sedang menurunkan bawang merah dari mobil pick up untuk kemudian dijual. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB akan tetap memperluas areal tanam bawang merah di musim tanam tahun 2018 ini. Hal tersebut untuk tetap mempertahankan Provinsi NTB sebagai salah satu lumbung produksi bawang merah nasional. Dengan demikian, NTB bertekat terus menggenjot produksi bawang merah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Husnul Fauzi menyebut jika di tahun 2018 ini akan tetap ada penambahan luas areal tanam bawang merah dari tahun 2017 lalu.

“Pastinya luas areal lahan tanaman bawang di beberapa titik sentra penghasil bawang merah di NTB akan terjadi penambahan antara 4 persen hingga 5 persen dari tahun sebelumnya,” kata Husnul Fauzi, Rabu kemarin (31/1).

Baca Juga :  Tingkatkan Produksi Bawang Merah, Dirjen Hortikultura Dorong Penggunaan Benih dari Umbi

Husnul menyebut tahun 2017, luas areal tanam bawang merah di Provinsi NTB sebanyak 22 ribu hektar, dengan daerah sentra penanaman yakni di Kabupaten Bima, Sumbawa, dan Lombok Timur.

Pemprov NTB dalam hal ini Distanbun Provinsi NTB tetap mempertahankan daerah sebagai sentra produksi bawang merah untuk lumbung nasional. Terlebih lagi, bawang merah produksi Bima cukup populer dan dikenal oleh konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, baik di DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, bahkan di Sumatera.

Baca Juga :  Bawang Merah NTB Berpeluang Ekspor

Dari luas areal tanam bawang merah sebanyak 22 ribu di tahun 2018, ditargetkan akan bisa menghasilkan produksi sebanyak 185 ribu ton. Produksi sebanyak itu, sudah pastinya menjadikan NTB surplus untuk kebutuhan dalam daerah, bahkan bisa memasok sejumlah daerah yang ada di Indonesia.

“NTB tetap menjadi sentra produksi bawang merah nasional. Terlebih lagi sekarang harga jual bawang merah di pasaran masih cukup bagus, dikisaran harga Rp18.200 per kilogram (kg),” sebutnya.

Komentar Anda
1
2