Bawang Merah NTB Berpeluang Ekspor

Harga Bawang Merah dan Cabai
Pedagang bawang di Pasar Kebon Roek, Ampenan Kota Mataram. (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai komoditi bawang merah yang ada di NTB memiliki peluang yang tinggi untuk di ekspor. Karena hasil bawang merah Bima yang memiliki nilai cukup bagus dalam hal ekspor ke sejumlah negara tetangga.

“Potensi dalam negeri ini besar tetapi dia fluktuasi pada waktu panen berlebih tidak ada bicara penyimpanan,” kata Enggartiasto Lukita.

BACA JUGA: Dollar Naik, UMKM Perkecil Ukuran Tahu Tempe

Menurut Enggar, pasca panen bawang merah itu menjadi persoalan, karena barangnya melimpah dan ujungnya harga murah. Tapi giliran tidak ada panen harganya naik, jadi sekarang bagaimana membuat itu menjadi stabil. Dimana, wilayah ini memiliki pertumbuhan yang baik dalam hal produksi bawang merah.

Kondisi komoditi bawang kerap terjadi di hampir sebagian wilayah di Indonesia yang menjadi daerah produksi. Dimana saat panen berlebih tidak ada lokasi penyimpanan pasca panen. Sehingga, setiap panen, bawang merah di hampir seluruh daerah akan mengalami kondisi penurunan harga.

Baca Juga :  Bawang Merah NTB Ekspor Melalui Brebes

Hal ini pun terjadi di NTB, beberapa pekan lalu. Dimana, harga bawang merah mencapai Rp 5 ribu per kilogram. Namun kini, harganya mulai berangsur-angsur kembali normal di sejumlah pasar tradisional yang ada di Provinsi NTB. Bahkan sudah mulai dijual ke sejumlah daerah lainnya di Indonesia, seperti di pulau Jawa.

“Sekarang bagaimana supaya bawang merah ini stabil, itu menjadi soal. Saya baru tau bawang ini berwisata dari Bima ke Brebes, dari Brebes kemudian ke tempat lain, yang boleh berwisata itu orang, masa bawang berwisata,” kata Enggar,

Baca Juga :  Jelang Puasa, Harga Bawang Merah Melejit

Untuk itu Perum Bulog sendiri juga berperan dalam hal menyerap hasil bawang merah panen petani. Terutama saat harga bawang tengah anjlok, baik itu di tingkat petani maupun di pasar. Berdasarkan ketentuan, Bulog harusnya menyerap jika harganya turun di bawah Rp 15 ribu /kg.

BACA JUGA: Ekspor Ikan Beku Mulai Jadi Andalan NTB

Ia menambahkan mengenai permasalahan ini, pemerintah pusat akan terus mendukung dan mendorong NTB untuk meningkatkan ekspor keluar negeri. Apalagi, jika menyangkut bawang merah dengan kondisi yang saat ini berpotensi tinggi. Selain komoditi ini, NTB juga berpotensi dalam beberapa hal ekspor seperti kerajinan tangan dan tembaga.

“Sesuai ketentuan, tapi nanti koordinasi karena Bulog berada di bawah BUMN,” pungkasnya. (cr-dev)

Komentar Anda