Program “Sultan” Sasar Pasar Masbagik

SASAR : Program Sultan yang digalakkan Pemkab Lotim menyasar pasar Masbagik. (IST/RADAR LOMBOK)

SELONG – Program Silaturahmi untuk Lombok Timur (Sultan) yang diluncurkan Pemkab Lotim menyasar pasar-pasar tradisional yang ada. Kemarin program ini menyasar pasar Masbagik.

Pj. Bupati Lotim H. Juaini Taofik bersama kepala OPD terkait berkunjung ke pasar Masbagik untuk memantau langsung kondisi harga kebutuhan pokok dan upaya menekan inflasi.
Juaini berdialog dengan para pedagang.”Berkaitan dengan
kenaikan harga kebutuhan bahan pokok kita tentunya akan mengambil sejumlah langkah.

Kenaikan harga ini disebabkan
karena adanya hambatan rantai
distribusi,” kata Juaini. Pasar Masbagik juga masih membutuhkan sejumlah perbaikan untuk kenyamanan dan
keamanan pedagang maupun pembeli. Karenanya Jauini berjanji akan menyiapkan anggaran untuk perbaikan berbagai fasilitas yang ada.”Dengan perbaikan itu kita juga berharap akan bisa meningkatkan retribusi dari pasar. Karena mengingat retribusi pasar ini merupakan salah satu sumber PAD,” terang Juaini.

Baca Juga :  Bupati Tolak Pengunduran Diri Dirum Energi Selaparang

Sebelumnya Juaini mengatakan
berkaitan dengan komoditi beras di Lotim sudah aman, namun yang masih menjadi PR selanjutnya terkait beberapa harga kebutuhan pokok yang masih fluktuatif. Diantaranya bawang merah dan harga bawang putih.“Saya terima misalnya laporan dari kepala
pasar dan saya kroscek dengan pedagang kemarin harga bawang merah sempat di angka Rp 32 ribu. Hari ini ada yang Rp 30 ribu.

Jadi kalau yang pukul rata itu kan harga yang standar, standar itu maksudnya
yang medium dikisaran harga Rp 25ribu,” bebernya. Inflasi tidak akan terjadi jika barang ada jumlahnya tidak berkurang lalu daya beli masyarakat itu ada maka tidak akan terjadi inflasi. Sedangkan inflasi itu terjadi jika permintaan bertambah sedang supply-nya itu berkurang.

Baca Juga :  403 Koperasi di NTB Segera Dibubarkan

“Intinya dari semua ini harus cek ketersediaan pasokan, kita mulai susah itu kalau sudah stok berkurang. Apalagi dalam waktu dekat ini puasa juga ini sudah posisi Rajab, Sakban, Ramadan. Peningkatan konsumsi kita tinggi tapi enggak bisa kita langsung berbuat di ramadannya harus kita ambil langkah-langkah, misalnya kita kroscek di pasaran mungkin ada yang perlu ditambah, bawang misalnya kalau kurang kita datangkan dari jawa, tapi
kalau stok kita masih ada di sini
dulu,” tandasnya.(lie)

Komentar Anda