Bupati Tolak Pengunduran Diri Dirum Energi Selaparang

PERUSAHAAN : Aktivitas usaha PT. Energi Selaparang. Keuangan perusahaan ini sedang tidak baik (Dok/RADAR LOMBOK)

SELONG – Haspandi mengajukan pengunduran dirinya dari jabatan Direktur Umum (Dirum) PT. Energi Selaparang dengan alasan kesehatan. Namun Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy, menolak pengunduran dirinya di perusahaan air minum kemasan dan bahan bakar minyak (BBM) tersebut. Hal tersebut disampaikan bupati saat rapat tertutup dengan jajaran direksi PT Energi Selaparang, Senin (2/1).” Dirum memang minta mengundurkan diri dari jabatannya tapi Pak Bupati menolak,” kata Direktur Utama PT Energi Selaparang, Sukirman.

Dirum mengajukan pengunduran diri  dengan alasan kesehatan dan membuatnya tidak bisa bekerja maksimal.” Sejak tahun 2019 menjabat karena kesehatannya. Itulah yang mendasari akhirnya Pak Dirum mencoba menghadap ke Pak Bupati membawa surat pengunduran diri  dan menyampaikan niatnya itu. Tapi Pak  Bupati minta yang bersangkutan datang Senin bersama jajaran direksi lainnya,” tutup Sukirman.

Baca Juga :  Honorer K2 di Lotim Ngotot Diprioritaskan jadi P3K

Sementara itu Dirum PT Energi Selaparang Haspandi tak menampik telah menyampaikan mengundurkan diri.  Tapi  kata dia, bupati tak merestui.” Terus terang saja saya lagi sakit prostat. Jadi saya tidak bisa duduk lama-lama,” jawabnya.

Tidak hanya masalah kesehatan, pertimbangan lainnya juga karena jarak dari rumahnya ke kantor PT Energi Selaparang cukup jauh.”Rumah saya di Mataram sementara kantor kan di Lombok Timur. Memang ada rumah di Labuhan haji tapi tidak ada yang rawat saya jadi asupan gizi itu kurang sehingga saya tidak bisa,” imbuhnya.

Yang jelas kata dia, pengunduran dirinya sama sekali  tidak ada kaitannya dengan perusahaan yang terancam kolep. “

Soal untung rugi dalam sebuah perusahaan itu hal yang biasa. Saya juga tentu siap mempertanggungjawabkan terkait masalah ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Pemkab Lotim Usulkan 6.980 Formasi P3K

Berkaitan dengan kondisi perusahaan diakuinya tetap berjalan seperti biasa. Meski beberapa hari terakhir tidak beroperasi tapi itu disebabkan karena tidak ada bahan baku. Dan bahan baku tersebut diperkirakan akan datang minggu depan.” Jadi bukan karena saya tidak bisa mengurus perusahaan. Saya bukan modelnya seperti itu. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan itu,” ungkapnya.

Meski niat pengunduran diri tidak mendapatkan restu, yang bersangkutan mengaku menerima keputusan bupati. Ia tetap optimis  akan menjadi lebih baik dan sehat.”Iya kita denger orang tua aja (Bupati Lotim-red).  Saya harap ini akan menjadi pemicu juga untuk memperhatikan kita. Karena kan tidak pernah sama kemauan kita untuk pendanaan,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda