Meski masih ditampung sebagai calon siswa baru penerima manfaat jalur Prasejahtera, Rubiyanto mengaku akan tetap menganalisa dan melakukan koordinasi dengan pihak Dikbud NTB. Supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan dibelakang hari.
Menurutnya, pemalsuan SKTM ini nanti pasti akan ketahuan. Karena semuanya sudah ada sejak mereka masih duduk dibangku SMP. Sehingga, untuk lebih jelasnya nanti, akan terdata di Dapodik calon siswa yang bersangkutan. “Nanti kita lihat di Dapodik mereka, karena semuanya sudah terdata kok,” lanjutnya.
Hal senada juga terjadi di SMPN 7 Mataram. Kepala SMPN 7 Mataram H. Muhammad Sibawaih mengungkapkan, pada proses PPDB di jalur Keluarga Miskin (KM), dari puluhan yang menggunakan SKTM, setidaknya ada sekitar 5 calon siswa baru yang memcoba melakukan pemalsuan SKTM. Namun semua itu langsung diatasi, karena beberapa data yang dilampirkan, termasuk KIP dan Kartu PKH nampak seperti bukan aslinya, begitu juga keterangan dari kelurahannya.
Sehingga pihaknya dengan segera menyetopnya, supaya masyarakat yang menggunakan cara tersebut tidak dilanjutkan dan diarahkan supaya melalui jalur Umum. Akhirnya, arahan tersebut direspon, kemudian melangsungkan pendaftaran pada jalur umum.
“Kita arahkan mereka lewat jalur umum saja, karena yang dilakukan itu tidak mungkin kita terima,” tutupnya, (rie)
