MATARAM – Penyidik Ditreskkrimsus Polda NTB mulai mengusut dugaan penyimpangan pembangunan Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Mataram. Belum lama ini penyidik bersama dengan tim ahli kontruksi dikabarkan turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan fisik. Di samping itu, petugas juga melakukan pengumpulan beberapa dokumen serta meminta keterangan beberapa pihak terkait.
Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Syamsudin Baharudin yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurut Syamsudin, penyelidikan masih tahap awal. Anggotanya masih mengumpulkan bukti dan keterangan dulu dari sejumlah pihak terkait diantaranya para pejabat terkait dan juga pihak swasta.
Selain itu penyidik juga tengah mengumpulkan bukti-bukti berupa dokumen pembangunan masjid tersebut.”Ya benar, itu sedang kita selidiki. Tim sudah turun, “beber Syamsudin.
Terkait dugaan penyimpangan apa yang sedang diusut dalam pembangunan masjid tersebut, Syamsudin masih irit bicara. Hanya saja ia mengatakan bahwa penyidiknya fokus untuk mengusut pembangunan lanjutan yang dikerjakan pada tahun 2017. “Kita usut yang tahun 2017-nya, “ ungkapnya.
Diketahui bahwa pada tahun 2017 proyek yang dikerjakan yaitu pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan pagu anggaran Rp 10 miliar lebih. Berdasarkan data LPSE NTB, lelang proyek ini diikuti 56 peserta. Proyek ini dimenangkan PT. Ditaputri Waranawa yang beralamat di Jakarta Timur dengan harga penawaran Rp 9,292 miliar. Sedangkan untuk konsultan pengawas dengan pagu Rp 450 juta yang diikuti 22 peserta dimenangkan oleh CV. Archi Teknik yang beralamat di Kekalik Mataram.(cr-der)