Pj Gubernur Safari Syawal, Pemprov Bantah Ada Agenda Politik

HUT DOMPU: Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Bupati Bima Indah Damayanti Putri, Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum, ketika menghadiri upacara HUT Kabupaten Dompu di Kantor Bupati Dompu, Kamis (18/4). (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Kunjungan yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi ke beberapa daerah di NTB, melalui agenda Safari Syawal, kini menjadi sorotan banyak pihak.

Sebagian pihak menilai kunjungan Lalu Gita ke Kabupaten Dompu, Kota Bima, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, hingga Pendopo Walikota Mataram, diindikasikan untuk mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur NTB pada Pilkada 2024 mendatang. Padahal status Lalu Gita saat ini adalah Pj Gubernur yang masih sebagai ASN.

Terkait itu, Kepala Bakesbangpol NTB Ruslan Abdul Gani membantah tudingan yang menyebut Pj Gubernur Lalu Gita melakukan politik praktis. Dia menegaskan bahwa kedatangan Pj Gubernur dan pejabat Pemprov ke Dompu dan Kota Bima, adalah dalam rangka Safari Syawal. Setelah sebelumnya banyak daerah yang tidak bisa dikunjungi saat Safari Ramadan.

Pihaknya menepis adanya agenda politik dalam kegiatan tersebut. “Dalam rangka ulang tahun Dompu, Pj Gubernur mau melihat bagaimana ketahanan ekonomi masyarakat, bagaimana petani dengan harga beli sandang pangan. Itu tujuan beliau datang,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (18/4).

Baca Juga :  Kejati NTB Usut Dugaan Korupsi Program JPS Gemilang

Ruslan menerangkan bahwa kunjungan Pj Gubernur bersama jajaran Pemprov NTB merupakan perintah langsung oleh Presiden melalui Mendagri Tito Karnavian. Terutama bagaimana mengatasi stunting, menjaga stabilitas harga (inflasi), pendidikan, dan daya beli masyarakat.

“Kan itu yang ditugaskan Presiden melalui Mendagri, dan ini yang di cek langsung ke masyarakat. Begitu ada gejolak ekonomi ini, khususnya pada petani, beliau langsung turun lapangan. Tidak ada deklarasi atau agenda politik ke Dompu dan Kota Bima,” tegasnya.

Ditambah para petani di Kabupaten Dompu dan Kota Bima sedang dihadapkan dengan persoalan harga jagung yang anjlok. “Itu beliau lihat langsung, dan ini sebagai bentuk kepedulian Pj Gubernur kepada para petani. Sehingga tidak ada yang namanya mau deklarasi, tidak ada seperti itu,” tandasnya.

Sebelumnya Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menegaskan maksud kedatanganya di Pendopo Walikota Mataram itu adalah untuk menemui Mohan Roliskana, dan bukan untuk agenda politik, melainkan dalam rangka kegiatan halal bihalal sekaligus Safari Syawal.

Baca Juga :  Sekda NTB Berharap Widyaiswara Tidak Mogok

Tidak hanya ke Pendopo Walikota Mataram, rangkaian Safari Syawal juga dilakukan di seluruh kabupaten/kota se-NTB. Menurutnya kegiatan ini untuk melanjutkan Safari Ramadan yang tertunda di beberapa kabupaten/kota akibat libur lebaran yang lebih cepat.

“Momentum halal bihalal adalah untuk meneguhkan komitmen bahwa konsolidasi, koordinasi antara Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota di NTB, adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, dia bersama seluruh Kepala OPD lingkup Provinsi NTB juga bersafari Syawal dengan Bupati Lombok Barat, Hj. Sumiatun dan Bupati Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, pada Rabu (17/4).

Dikatakan bahwa Safari Syawal merupakan silaturahmi, sekaligus konsolidasi Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di NTB, yang diharapkan makin harmonis mendukung program pembangunan di daerah NTB. “Kita masih membutuhkan kerjasama yang masif untuk menuntaskan program pembangunan,” tandasnya. (rat)

Komentar Anda