Pimpinan Ponpes di Babakan Kena Tipu Proposal Puluhan Juta

MENGADU: TGH Multazam bertemu Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang, untuk mengadu perihal adanya aksi penipuan terhadap dirinya. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arifin Madinatunnabi Babakan, Kota Mataram TGH Multazam melapor ke Polresta Mataram. Ia mengaku menjadi korban penipuan hingga puluhan juta oleh seseorang yang mengatasnamakan diri sebagai Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.

Adanya aksi penipuan yang dialami korban berawal dari dirinya yang dihubungi melalui WhatsApp oleh orang yang mengaku sebagai Penjabat Gubernur dan Wali Kota Mataram. Korban tidak curiga, lantaran nomor yang menghubungi menggunakan foto kedua orang tersebut. “Kebetulan saya ngajukan proposal ke Gubernur dan Wali Kota lewat EO. Terus tiba-tiba WA pak Penjabat Gubernur dan Wali Kota, pakai seragam lengkap. Persis sudah,” cerita TGH Multazam, Rabu (13/3).

Proposal yang diajukan untuk bantuan pembangunan ponpes dan musala. Ia dikirimi bukti transfer Rp 30 juta. Bukti transfer yang tertera, tercantum nama Riski Muliana. “Katanya staf gubernur, bagian keuangan. Dia yang transfer. Tapi setelah itu, harus dibagi dua yang Rp 30 juta itu. Rp 20 juta untuk ponpes dan sisanya untuk pantai asuhan anak yatim,” katanya.

Baca Juga :  Laporan Ketua DPRD NTB Terus Diproses

Karena merasa yakin, Multazam pun mengikuti arahan penipu. Ia kemudian mengirimkan uang pribadinya terlebih dahulu ke rekening yang diberikan oleh penipu. “Saat itu saya belum mengecek saldo di rekening ponpes. Pondok juga tidak menggunakan M-Banking,” ujarnya.

Tidak berselang lama, orang yang sama kembali menunjukkan bukti transfer Rp 55 juta. Uang itu juga diarahkan untuk dibagi dua. Begitu juga transfer berikutnya dari Penjabat Gubernur. “Di hari lain, orang yang mengaku Pak Mohan Wali Kota WA lagi. WA seperti itu. Makanya besar sekali kerugian saya,” sebutnya.

Uang yang katanya sudah ditransfer ke rekening ponpes tidak bisa diambil. Karena saat itu pihak bank sedang libur. Sehingga, untuk mengikuti arahan dari penipu menggunakan uang pribadi dan uang hasil pinjaman dari rekannya.

Baca Juga :  Santriwati Korban Pemerkosaan Diupayakan Dapat Restitusi

“Setelah saya cek rekening hari ini (13/3), ternyata saldonya tidak bertambah. Bukti transfer yang dikirim itu bodong,” ungkapnya.

Dengan kejadian yang menimpanya, ia pun melapor ke Pemkot Mataram. Hal itu pun dibenarkan Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang. “Kami sudah sampaikan ke pihak Satreskrim Polresta Mataram dan mendampingi korban untuk melapor,” ujar Martawang.

Dikatakan, permintaan transfer uang tersebut ke korban adalah penipuan. Wali Kota Mataram tidak pernah meminta masyarakat agar mengirim uang ke rekening tertentu apalagi mengatasnamakan instansi atau pribadi. “Kami meminta masyarakat hati-hati dan tidak mudah percaya dengan penipuan mengatasnamakan Wali Kota. Kami juga sudah minta Dinas Kominfo membuat pengumuman,” bebernya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, pihaknya sedang menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh pelapor. “Kita akan dalami. Jangan mudah percaya dengan akun palsu,” tandasnya. (sid)

Komentar Anda