PGRI NTB Galang Gerakan Guru Peduli Banjir Bima

MATARAM – Banjir yang menerjang Kota Bima dan sebagian Kabupaten Bima membawa simpati berbagai kalangan di seluruh Indonesia. Banjir bandang yang menerjang sebagian besar wilayah Kota Bima tanggal 21 Desember dan banjir susulan yang lebih besar di tanggal 23 Desember 2016 itu meninggalkan kerugian yang tak sedikit bagi masyarakat setempat.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menggalang solidaritas peduli bencana banjir Bima bagi guru PGRI se Indonesia. Bahkan Ketua Umum PB PGRI langsung menginstruksikan PGRI se Indonesia ikut membantu korban bencana banjir bandang di Bima.

“PGRI menggalang gerakan peduli banjir Bima. Alhamdulillah sumbangan dari PGRI sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai dikirimkan ke Posko PGRI NTB,” kata Ketua PGRI Provinsi NTB, H. Ali Rahim, Rabu (28/12).

PGRI NTB menyiapkan posko untuk mengumpulkan bantuan dari guru, pengurus PGRI dan juga masyarakat umum yang dipusatkan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB. Berbagai jenis bantuan guru, pengurus pGRI di NTB dan juga PGRI provinsi  serta kabupaten/kota se Indonesia mulai dari pakaian layak pakai, selimut, mie instan, matras, dan kebuthan pokok lainnya terus berdatangan.

‘Bahkan Selasa (27/12), kami mendapatkan transfer uang peduli gerakan PGRI dari pengurus PGRI kabupaten Gresik, Jawa Timur sebesar Rp70 juta untuk korban banjir Bima,” kata Ali.

Bantuan dari berbagai pihak tersebut, akan dikumpulkan hingga tanggal 7 Januari 2017. Selanjutnya seluruh bantuan yang terkumpul dari PGRI se Indonesia, guru secara perorangan dan juga masyarakat umum akan langsung didistrbusikan pada tanggal 8 Januari 2017. Pendistribusian bantuan kepada korban bencana banjir bandang Bima akan tetap berkoordinasi dengan pihak BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan juga melibatkan POsko PGRI di Kota Bima yang sudah dibentuk sejak tanggal 23 Desember.

“PGRI nanti juga selain menyalurkan bantuan pakaian dan kebutuhan pokok lainnya, kebutuhan sekolah siswa juga menjadi bagian dalam bantuan tersebut,” jelas Ali. (luk)