PGRI Konsisten Pejuangkan Nasib Guru Honorer K2

H Ali Rahim
H Ali Rahim.( ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Guru Rebuplik Indonesia (PB – PGRI), H Ali Rahim menyebutkan Indonesia masih kekurangan sebanyak 1,1 juta guru.  namun dari data pemerintah dalan hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyebut 870 ribu orang per  Desember 2018 kekurangan guru.

“Guru kategori II (K2) berdasarkan data yang masuk di PGRI jumlahnya 1,1 juta hingga Agustus 2019,”  kata Ali Rahim kepada Radar Lombok, Selasa (1/10).

Dikatakannya, dalam kekurangan jumlah guru ini, PGRI mempunyai gagasan untuk tata kelola terkait dengan kekurangan guru. Dimana, PGRI dilibatkan langsung oleh Ditjen GTK dalam menatap pendidikan 5 tahun kedepan.

“Jadi di bidang kami khususnya ada 2, terkait dengan guru honorer K2 dan sudah mempunyai koordinator di PB. Sedangkan saya selaku Sekjen membidangai organisasi profesi,” jelasnya.

Ali mengatakan, bahwa kaitannya dengan guru honorer K2 dalam program 5 tahun kedepan ini akan dituntaskan. Mereka yang usianya dibawah 35 tahun masuk nominasi CPNS, sedangkan diatasnya disiapkan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Artinya perlakuan pemerintah sama. Jadi bagi yang belum diakomodir saat seleksi mereka yang sudah masuk Dapodik diperlakukan dan diberikan pengakuan oleh pemerintah satu kali gaji seperti golongan 3A.\

Diakui Ali, terkait dengan persoalan UMP bagi guru yang non PNS ini bagian lain dan itu masing-masing provinsi memiliki kebijakan. Sebab  PGRI dalam forum ada 2 opsi yang disampaikan, yakni diberikan gaji berdasarkan UMP atau berdasarkan gaji dalam standar golongan 3A.

“Ini nanti diupayakan dari Dana Alokasi Umum (DAU). Oleh karena itu, data guru saat ini Kemendikbud melakukan spesifikasi, agar melakukan pendataan guru, supaya nanti 2024 guru semua sudah diakomodir semua,” ujarnya. (adi)

Komentar Anda