Perusahaan Money Changer tak Terpengaruh Rupiah Anjlok

Perusahaan Money Changer tak Terpengaruh Rupiah Anjlok
Salah satu pelanggan yang sedang menukarkan dollar ke rupiah. (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Melorotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga tembus diangka Rp14.938 /USD, pada Kamis (6/8) justru dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki mata uang asing tersebut untuk ditukarkan di perusahaan money chager. Justru, jumlah penukar uang asing di perusahaan moner changer di sejumlah titik di Kota Mataram cenderung menurun.

Seperti di PT Tri Putra Darma Valuta (authorized money changer) di jalan langko Kota Mataram, salah satu perusahaan tempat penukaran uang asing ini, tidak nampak ramai masyarakat yang menukarkan mata uang dolar. Ternyata di tempat ini nilai tukar dolar terhadap rupiah dipatok Rp 14.000 per USD. Ketua Asosiasi KUPVA BB DPD Provinsi NTB, Darda Subadra mengatakan, masyarakat yang datang masih normal saja meskipun nilai tukar dolar cukup tinggi. Kemungkin masyarakat ini sedang tidak memiliki dolar atau tidak ingin menukarnya.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok, Penjualan Elektronik Normal

BACA JUGA: Bawa Uang Asing Diatas Rp 1 Miliar Kena Denda

“Tidak mau atau tidak bisa memanfaatkan momen kenaikan dolar sekarang ini. Mungkin juga sedang tidak memegang dolar, “ kata Darda Subadra, Kamis kemarin (6/9).

Dijelaskannya dari sejak melonjaknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mulai dari Rp 14 ribu hingga sekarang, masyarakat yang datang ke tempatnya masih stagnan. Dikarekan pascagempa bulan lalu, tidak banyaknya wisatawan mancannegara yang datang berkunjung ke Lombok. Pasalnya, keberadaan money changer sangat tergantug dengan kunjungan wisatawan asing yang menukarkan mata uang dolar mereka. Sementara, pascagempa ini, wisatawan asing yang datang ke Lombok mulai menurun, bahkan sangat sedikit sekali. Sehingga berdampak juga dengan jumlah yang menukarkan mata uang asing di perusahaan money changer.

Baca Juga :  BI Kawal Penggunaan Rupiah di Kawasan Destinasi Wisata

Dikatakannya pascagempa ini untuk jumlah penukaran dolar ke rupiah mengalami penurunan lumayan sekitar 60-70 persen dari sebelum gempa terjadi. Baik itu penukaran dari dolar ke rupiah maupun sebaliknya. Yang datang menukarkan masih sekitaran wisatawan lokal saja. Bahkan, hampir seluruh tempat penukaran uang asing di Lombok mengalami sepi, meskipun nilai dolar tengah mengamuk. Bahkan mengalami penurun juga untuk seluruh tempat yang terdaftar. “Hampir semua tempat tempat penukaran uang asing itu mengalami penurunan mencapai 80 persen, “ tandasnya. (cr-dev)

Komentar Anda