Perkelahian Brutal Dua Siswa MI di Masbagik Diselesaikan Kekeluargaan

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Timur memfasilitasi pertemuan antara korban, pelaku, dan pihak terkait yang terlibat dalam perkelahian dua siswa MI di Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Kamis (28/3/2024). (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG–Kasus perkelahian brutal antara dua siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) inisial D (11) dan H (11) di Kecamatan Masbagik, Lombok Timur Rabu (27/3/2024) lalu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan di Polres Lombok Timur, Kamis (28/3/2024).

Diketahui dalam video viral, keduanya disaksikan teman-temannya berkelahi di musala saat jam istirahat pukul 10.00 WITA.

Kejadian diawali saling ejek di dalam kelas kemudian berlanjut di luar kelas. Saat perkelahian, teman-temannya menonton.

Sementara para siswa MTs di pondok pesantren itu merekam dengan HP. Dalam perkelahian tampak siswa inisial D terkapar di bawah tangga musala dengan kepala berlumuran darah karena dibenturkan di tangga musala.

Baca Juga :  Perkelahian Brutal Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Masbagik

Beruntung, situasi kini telah mereda setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Timur dengan cepat memfasilitasi pertemuan antara korban, pelaku, dan pihak terkait.

Pertemuan yang berlangsung pada hari Kamis (28/3/2024) di Unit PPA Polres Lombok Timur dan menghasilkan beberapa poin penting.

Pertama, pelaku kekerasan fisik dan perekam video meminta maaf kepada korban dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Kedua, pihak korban memaafkan kesalahan pelaku dan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

“Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum,” ungkap Kapolres melalui Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia.

Baca Juga :  Perkelahian Brutal Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Masbagik

Pihak yayasan pun turut angkat bicara. Pengurus yayasan memohon maaf atas kejadian ini.

“Kami mohon maaf atas kejadian ini dan telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menghapus video viral tersebut demi menjaga psikologis anak,” ujar pengurus yayasan.

Ke depan, pihak yayasan berjanji akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di bawah naungan mereka.

Orang tua korban dan pelaku pun berjanji akan lebih memperhatikan dan membina anak-anak mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (RL)

Komentar Anda