Penyeberangan Labuhan Haji – Benete akan Dibuka

LABUHAN HAJI: Pelabuhan Labuhan Haji akan membuka rute penyeberangan baru menuju Pelabuhan Benete, Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) (DOK/RADAR LOMBOK)

SELONG—Pihak Pelabuhan Labuhan Haji berencana akan membuka rute penyeberangan menuju ke Pelabuhan Benete, Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pembukaan rute penyeberangan baru di dua kabaputen ini muncul, setelah adanya tawaran dari salah satu perusahaan kapal cepat yang berasal dari KSB.

[postingan number=3 tag=”labuhan”]

Rute penyeberangan Pelabuhan Labuhan Haji – Benete yang akan dibuka itu akan menggunakan kapal jenis perintis. Jika rencana ini bisa segera terealiasi, maka akses masyarakat yang akan menyeberang ke Sumbawa, dan sebaliknya akan semakin mudah. Sebab, jarak tempuh lebih cepat, jika dibandingkan dengan penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano, KSB.

Baca Juga :  Dewan Berpeluang Tolak Anggaran Labuhan Haji

“Perusahaan kapal ini sudah datang (inspeksi) ke Labuhan Haji. Dan memang rute penyeberangan ke Benete ini tetap akan kita buka,” ungkap Kepala UPP Pelabuhan Labuhan Haji, Hasibullah, Rabu kemarin (5/4).

Menurutnya, penyebarangan Pelabuhan Labuhan Haji – Benete ini nantinya akan mengangkut penumpang umum. Bahkan rencananya pihak perusahaan kapal itu juga akan mulai melakukan uji coba penyeberangan. Namun mereka berharap uji coba itu bisa dilakukan setelah proses pengerukan kolam labuh Labuan Haji tuntas dilakukan. “Paling bagus setelah pengerukan, supaya lebih nyaman dan aman,” sebutnya.

Yang jelas, jika askes penyeberangan ini dibuka, tentu akan berimplikasi terhadap kemudahan akses bagi masyarakat. Selain rute Pelabuhan Labuhan Haji – Benete, pihaknya juga telah mendapatkan tawaran pembukaan rute penyeberangan kapal  perintis menuju Bima. “Tapi kita tunggu selesai pengerukan dulu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kisah H Abdul Kasim Berhaji dan Kuliahkan Anak Dari Hasil Penjualan Gula Merah

Meski fasilitas Pelabuhan Labuhan Haji belum maksimal, namun akses bongkar muat telah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya bongkar muat cangkang sawit untuk memenuhi kebutuhan para petani tembakau. Namun sejak muncul wacana pengerukan, maka aktivitas bongkar muat itu sempat tertunda sekitar beberapa bulan. Dan kini kembali normal setelah pengerukan batal dilakukan. “Bulan-bulan ini kembali ada kegiatan. Rencananya bongkar cangkang sawit,” tutup dia. (lie)

Komentar Anda