Pemerintah Diminta Kawal Harga Tembakau

Siap Panen : Sebagian tanaman tembakau petani di Lombok Timur sudah mulai dipanen. (M. GAZALI/Radar Lombok)

SELONG – Para petani tembakau di Lombok Timur berharap pemerintah daerah turun langsung mengawal harga tembakau di bawah. Terlebih berkaitan dengan harga tembakau ini terkadang sering kali terjadi permainan oleh oknum yang hanya mencari keuntungan.

Dan hal tersebut biasanya dialami oleh para petani tembakau yang tidak menjalin mintra dengan perusahaan. ” Meski pun kita tidak bermitra dengan perusahaan tapi paling tidak kita diberikan jaminan masalah harga tembakau ini. Dalam arti kalau pun kita jual jangan sampai ada kesenjangan hargan dengan dibandingkan dengan yang bermitra dengan perusahaan ” ungkap SulaimanĀ  salah seorang petani tembakau di Kecamatan Suela kemarin.

Para petani tembakau mandiri atau yang tidak bermitra dengan perusahaan selama ini kesulitan dalam proses pemasaran. Dalam arti mereka terkadang tidak punya akses untuk menjual langsung ke perusahaan kecuali yang bermitra. Kondisi tersebut kata dia terkadang mengharuskan mereka menjual tembakau mereka ke para tengkulak. Namun yang menjadi masalah adalah harga pembelian yang terkadang tidak sesuai harapan petani. ” Luas lahan kita juga tidak seberapa. Makanya kita tidak memungkinkan untuk bermitra dengan perusahaan. Apalagi perusahaan juga kan sudah punya kuota. Sementara kalau tidak kita jual, kita butuh uang untuk kembalikan biaya yang telah kita keluarkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penurunan Kasus Stunting di Lotim Terbaik di NTB

Untuk itu ia berharap ke pemerintah supaya tetap turun melakukan pengawasan bahkan bila perlu memberikan pendampingan ke petani mandiri yang ingin menjual tembakaunya. Melalui pendampingan seperti para petani diberikan arahan kemana tembakau mereka itu harus dijual dengan harga yang memuaskan.” Harus ada tanggung jawab pemerintah juga untuk mengawal harga penjualan tembakau. Sehingga kita sebagai petani tidak merugi ” tutupnya.

Baca Juga :  Bupati Diminta Segera Terbitkan SK Pembangunan RSUD Masbagik

Sebelumnya Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirza SopianĀ  mengatakan saat ini kondisi produksi tembakau sedang turun karena faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. “Kondisi saat ini tidak hanya terjadi di Pulau Lombok tetapi juga sampai di Pulau Jawa,” kata Mirza.

Bahkan di Pulau Jawa menurut Mirza, kondisinya lebih buruk karena banyak tanaman tembakau mengalami kerusakan yang sangat parah. Kondisi itulah yang menyebabkan harga tembakau lebih mahal dibandingkan dengan sebelumnya. (lie)

Komentar Anda