Peledakan Area Port Benete: Radius Dampak 300 Meter

Pemantauan tahap III kegiatan peledakan di area Port Benete PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). (IST/POLRES SUMBAWA BARAT)

MATARAM–Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat melakukan pemantauan tahap III kegiatan peledakan di area Port Benete PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Pedakan ini guna perluasan areal Power Plant untuk mendukung listrik dalam pembangunan smelter atau pabrik pemurnian hasil tambang.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin,S.IK,.M.IP melalui Kasi Humas IPDA Eddy Soebandi,S.Sos mengatakan, tim yang terlibat dalam rangkaian kegiatan menjelang peledakan di pantau oleh Kapolsek Maluk Kompol Sidik, Camat Maluk, Danramil Maluk, Sekcam Maluk, Kepala Desa dan Manajemen PT AMNT.

Baca Juga :  Perjalanan Tanpa Henti AMMAN Menjadi Produsen Tembaga dan Emas Terkemuka

“Sebelum dilakukan peledakan sudah diawali dengan sosialisasi pada 30 Maret 2022 di Aula Kantor Camat Maluk serta pendataan lokasi yang masuk zona blasting di masing-masing desa yang terkena dengan radius sekitar 300 meter meliputi wilayah Desa Mantun dan Desa Benete. Selanjutnya dilakukan eksekusi peledakan pada 22 April 2022,” terangnya

Eddy menjelaskan, bahan peledak yang digunakan merupakan low eksplosive dengan kedalaman lubang kurang dari 2 meter. Pantauan dilakukan dari 3 titik yaitu Pelabuhan Umum Benete, Gate Benete PT AMNT dan Desa Mantun Kecamatan Maluk.

Baca Juga :  Terapkan ESG, Sektor Pertambangan Diharapkan Mampu Wujudkan Operasional Berkelanjutan

“Sedangkan tim assesmen (pendataan lokasi masuk zona blasting radius terdekat) adalah Pemerintah Desa Benete dan Desa Mantun, serta melibatkan anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Benete dan Desa Mantun serta Social Impact PT AMNT,” ujarnya

Kemudian sebagai tim pendukung yaitu Pemerintah Desa Pasir Putih, Desa Maluk dan Desa Bukit Damai. Juga melibatkan masing-masing Bhabinkamtibmas dan Babinsanya. “Selama peledakan berjalan lancar dan aman,” pungkasnya. (RL)

Komentar Anda