Pelebaran Jalan Pusuk Sembalun Ganggu Pengendara

Pelebaran Jalan Pusuk Sembalun Ganggu Pengendara
PELEBARAN JALAN: Akibat pengikisan gunung Pusuk untuk pelebaran jalan di sekitar Pusuk Sembalun, Lotim, jalan tertutup lumpur, sehingga membuat pengendara terganggu, hingga kendaraan tidak bisa melintas. (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG — Sejak beberapa waktu lalu gunung Pusuk Sembalun, Lombok Timur, dilakukan pengikisan menggunakan alat berat, sebagai upaya untuk melebarkan jalan di kawasan tersebut. Namun lantaran pengerjaannya dilaksanakan pada musim penghujan, mengakibatkan material tanah menutupi jalan yang dibawa air hujan. Akibatnya jalan menjadi licin dan sangat membahayakan para pengguna jalan di kawasan ini.

Menurut salah satu warga yang mengaku setiap hari melintasi kawasan ini, tidak sedikit pengendara yang mengalami masalah akibat licinnya jalan. Tidak saja bagi kendaraan yang mau turun yang datang dari arah Suela. Terlebih yang mau menanjak yang datang dari arah Sembalun menuju Suela. “Jalannya sangat licin, jika tidak hati-hati maka akan sangst membahayakan pengendara,” kata Rudi, Kamis kemarin (16/11).

Baca Juga :  Tiga Gili Dipromosikan Sebagai Sport Tourism

Setiap saat dikatakan ada saja kendaraan, khususnya roda empat yang terpaksa turun kembali ke arah Sembalun, lantaran tidak bisa mendaki jalan akibat roda tergelincir jalan licin yang tertutup lumpur.  Bahkan kendaraan roda dua-pun jika tidak berhati-hati juga mudah tergelincir akibat jalan berlumpur.

“Sejauh ini tidak ada imbauan dari pihak yang mengerjakan jalan, sehingga pengendara dapat menghindari jalan ini, atau mungkin membantu para pengendara agar dapat melalui jalan tersrbut,” katanya menyayangkan.

Jika ada imbauan, mungkin pengendara tidak akan melintasi jalan tersebut, dan berusaha mencari alternatif jalan memutar melalui Sambelia jika ke Selong (Lotim), atau melalui Bayan (KLU) jika ke Mataram.

Supriadi, salah satu pengrndara juga menuding tidak adanya tanggungjawab dari pihak pelaksana, terkait kondisi jalan yang licin dan sangat membahayakan pengendara tersebut. “Kami berharap pihak pelaksana bertanggungjawab atas kondisi ini. Karena terus terang saja jalan ini sangat terjal, dan jika sewaktu-waktu kendaraan tidak bisa dikuasai dan masuk jurang, maka siapa yang harus bertanggungjawab,” katanya.

Baca Juga :  Desa Medana Fokus Garap Wisata

Setiap saat dikatakan ada saja kendaraan yang tidak bisa naik, khususnya kendaraan yang kosong, baik truk, pick up maupun lainnya. Demikian pula kendaraan roda dua, sangat berbahaya, terutama saat turun menuju Sembalun. “Kita sangat senang dan berterimakasih atas pelebaran jalan ini. Namun karena situasinya seperti ini, hendaknya dapat diantisipasi, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan,” paparnya. (lal)

Komentar Anda