Pasar Narkoba Pindah ke Loteng

Pasar Narkoba
DITANGKAP: Para pelaku penyalahgunaan narkotika saat diamankan oleh Polres Lombok Tengah. (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Kasus peredaran narkotika di wilayah hukum Polres Lombok Tengah sudah sangat memperihatinkan, bahkan masuk dalam kategori darurat.

Jika sebelumnya pasar barang haram tersebut berada di wilayah Kota Mataram. Namun belakangan diketahui bahwa hal itu berpindah ke wilayah Lombok Tengah. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pecandu dan pengedar yang ditangkap di wilayah itu. Jumlah kasusnya meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau dulu wilayah peredaran narkotika ada di wilayah Mataram. Tapi kemungkinan karena penegakan hukum yang ketat malah sekarang berpindah ke Lombok Tengah,” ungkap Kapolres Lombok Tengah AKBP Budi Santosa saat menggelar silaturrahmi dengan para kades, Rabu kemarin (9/1).

Bahkan, hasil analisa untuk narkoba tempat transitnya di Mataram. Baru bergerak ke daerah dan pada saat ini sudah mulai bergeser ke Lombok Tengah. Bukan tampa alasan, karena dari tangkapan terakhir untuk barang bukti yang diperoleh sudah cukup lumayan tinggi. “Bahkan bulan ini sudah kita melakukan penangkapan dengan barang bukti 14 gram TKP Kota Praya dan 20 gram di wilayah Praya Timur,” tambahnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada semua elemen masyarakat untuk terus membantu aparat dalam melakukan penindakan. Jangan sampai peredaran barang haram ini terus menghantui generasi muda di daerah itu. “Ini yang berhasil diungkap oleh jajaran Polres Lombok Tengah, belum yang lainya. Untuk itu, mari dukung kami untuk memberantas narkoba ini karena tidak ada manfaat bagi para penggunanya,” tegasnya.

Baca Juga :  BNN Harus Sisir Dewan Pengguna Narkoba

BACA JUGA: Bergulat dengan Polisi, Rampok Sadis Terkapar

Terlebih belakangan trend kriminalitas di daerah tersebut meningkat karena faktor kebutuhan terhadap penggunaan barang haram tersebut. Karena tidak jarang para pelaku kejahatan ini sebelumnya mengonsumsi narkoba sebelum melakukan kejahatan. “Bahkan ada juga yang terpaksa melakukan kejahatan karena ingin mendapatkan narkoba. Sehingga hasil curianya ditukar dengan barang haram itu,” tambahnya.

Sementara itu menurut Kasatnarkoba Polres Lombok Tengah AKP Dhavid Sidiq, kasus narkoba yang ditangani terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terbukti dari total kasus narkoba yang berhasil diungkap tahun 2018 sebanyak 58 kasus dengan tersangka 60 orang. Sedangkan untuk tahun 2017 lalu jumlah kasus terungkap sebanyak 40 kasus dengan tersangka 46 orang.  “Peredaran narkoba sekarang ini sudah sangat memprihatinkan, bahkan perederannya tanpa memandang usia. Parahnya lagi sebagian pelaku yang tertangkap juga anak yang masih bawah umur yang sudah mengonsumsi barang haram berbahaya itu. Sehingga bisa dikatakan jika wilayah Lombok Tengah memang sudah sangat darurat sekali jika dilihat dengan bukti penangkapan dari tahun 2018,” ungkapnya.

Lebih jauh disampaikan,  pihaknya sekarang tidak salah menyatakan perang terhadap para pengedar narkoba. Tren peredaran narkoba di wilayah Lombok Tengah setiap tahunnya memang cenderung meningkat. Apalagi dari data pengungkapan tersebut tentu terlihat jelas ada kenaikan yang signifikan. “Kita akui memang sangat jarang kita mengungkap dalam jumlah besar. Tapi kita akan terus berusaha untuk membongkar peredaran narkotika ini,” tambahnya.

Baca Juga :  BNNP Amankan 1,5 Kg Sabu Asal Kalbar

Untuk mengungkap peredaran barang haram itu, dirinya tetap akan mengerahkan personel untuk memburu pengedar maupun bandar-bandar besar di wilayah tersebut. Tapi memang dari hasil penangkapan maupun keterangan pelaku di wilayah itu jarang ditemukan ada bandar narkoba.  Mereka masih bermain dalam skala kecil, karena mereka kebanyakan mengaku kalau mengambil barang dari Mataram. “Makanya kita melihat wilayah ini hanya sebagai pelintasan saja. Kalau untuk barang besar berada di Lombok Timur dan Mataram,” jelasnya.

BACA JUGA: Pelaku Pemerkosaan Anak Berhasil Diringkus

Dhavid menambahkan, dalam melakukan penangkapan, pihaknya tidak pernah memandang bulu. Siapapun dia mau pejabat atau dari unsur kepolisian kalau memang pelaku terbukti mengonsumsi barang haram itu pihaknya tetap melakukan penangkapan. “Yang paling banyak kami tangkap pelaku penyalahgunaan narkoba ini berasal dari wilayah Praya Timur. Hal itu terbukti beberapa waktu lalu juga penangkapan kita lakukan di sana,” tambahnya. (met)

Komentar Anda