Pajak Parkir WSBK Menurun Meski Penonton Meningkat

WSBK: Suasana event WSBK yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, kemarin. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAPenonton World Superbike (WSBK) yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 3-5 Maret diklaim mengalami peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan dengan WSBK tahun 2022 lalu. Namun ternyata retrebusi parkir untuk event WSBK tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan event sebelumnya. Padahal pihak panitia mengklaim jika penonton WSBK tahun ini mencapai 59.251 penonton atau meningkat 14,76 persen. Mengingat total penonton pada tahun 2022 sebanyak 51.629 orang.

Kabid Pendapatan Daerah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Tengah, Lalu Nurhidayat menegaskan, bahwa pendapatan PT. INO yang mengelola parkir, selama mengelola parkir di event WSBK 2023 sebesar Rp 152.880.000 dari total 5.291 unit kendaraan yang masuk, dengan rincian 1.221 dengan sistem dan 4.070 dengan manual. “Kalau melihat dari jumlah itu maka pajak yang harus dibayarkan PT INO Pasca Event WSBK ini sebesar 30 persen dari pendapatan yakni Rp 45.864.000. Di satu sisi jumlah yang kita dapatkan ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan WSBK tahun sebelumnya yang mencapai Rp 91.250.000,” ungkap Lalu Nurhidayat, Senin (13/3).

Pihaknya menegaskan bahwa pendapatan yakni Rp 45.864.000 yang akan didapatkan dari retrebusi parkir ini diketahui setelah pengelola parkir menepati janji mereka untuk memberikan laporan hasil atau jumlah parkir selama WSBK berlangsung. “PT INO sudah menempati janji mereka untuk memberikan laporan pendapatan. Tiga hari setelah WSBK mereka sudah laporkan sesuai dengan permintaan kita,” tambahnya.

Baca Juga :  Mengandung E-Coli, Embung Bidadari Terancam Ditutup

Lebih jauh disampaikan laporan pendapatan ini diberikan karena pihak Bapenda sudah membuat inovasi agar perolehan pajak bisa maksimal ditahun 2023, maka setiap pembayaran pajak harus melampirkan laporan pendapatan. Terobosan ini dilakukan agar semua transfaran, karena tahun sebelumnya ketika masyarakat menyetor pajak karena tidak ada laporan pendapatan maka tidak diketahui dari mana perhitungannya. “Sekarang kalau sudah dilampirkan laporan pendapatan maka tidak ada celah sedikitpun dalam pajak itu, karena jelas perhitungannya,” terangnya.

Ia menegaskan kaitan dengan jumlah pajak retrebusi parkir yang mengalami penurunan tidak terlepas dari jumlah penonton. Karena pihaknya menilai sebenarnya jumlah penonton tahun ini jauh mengalami penurunan jika dibandingkan dengan WSBK tahun sebelumnya. “Jadi kami melihat jumlah penonton WSBK tahun 2023 ini lebih sedikit dari pada WSBK tahun sebelumnya makanya kita tidak heran kalau pendapatannya menurun,” tambahnya.

Hanya saja meski dari sisi jumlah sudah didapatkan untuk pajak retrebusi parkir WSBK ini namun pihaknya belum bisa memastikan kapan dana tersebut diserahkan kepada Pemda. Mengingat perusahaan atau PT INO sebelumnya akan melaporkan dulu ke pusat baru kemudian pajak tersebut diserahkan ke kas daerah. “Untuk pajak retribusi parkir ini akan langsung disetorkan ke kas daerah, begitu juga dengan pajak pajak lainnya. Yang jelas semua sektor pajak kini harus lebih transparan karena semua pihak tidak boleh main-main dengan pajak. Kalau tidak transfaran, maka tidak akan pernah maksimal,” tambahnya.

Baca Juga :  Pembangunan RS Kopang Diproyeksikan Telan Rp 70 Miliar

Bahkan pihaknya sudah menekankan kepada juru pungut untuk berbagai sektor pajak bahwa setiap yang disetorkan oleh wajib pajak harus dilampirkan laporan pendapatan agar dasar perhitungan juga jelas. Terlebih tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dilaporkan kaitan dengan laporan pendapatan yang membuat pihak dinas juga menerima saja berapapun yang disetorkan. “Kalau sekarang tidak bisa seperti itu karena harus jelas dasar perhitungannya. Untuk MotoGP sebelumnya kita dapat Rp 23.000.000 karena saat itu penonton diantar jemput menggunakan bis dan lahan parkir tidak terpakai. Sementara di WSBK tahun 2022 lalu kita dapat Rp 91.250.000 karena WSBK pada November lalu cukup ramai dan sekarang ada penurunan akibat kurangnya penonton,” tegasnya. (met)

Komentar Anda