Operasi Bayi Mengandung Janin Belum Ditentukan

Janin Bayi
PERAWATAN: Terlihat bayi yang memiliki janin di perutnya itu digendong oleh ibunya di ruangan perawatan RSUD Provinsi NTB, Rabu kemarin (22/3). (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB belum menentukan jadwal operasi bayi 10 bulan yang memiliki janin di perutnya.  Saat ini, bayi atas nama Muhammad Abdul Zikri Hakim asal Desa Letok Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur tersebut, masih berada di rumah sakit dalam tahap perawatan.

Humas RSUD Provinsi NTB, Solikin menyampaikan, pasien tersebut berada di ruangan Moyo dan ditemani oleh ibunya. “Bayi dan ibunya disini, tapi belum ditentukan kapan jadwal operasi,” terang Solikin kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (22/3).

[postingan number=3 tag=”janin”]

Menurut Solikin, jadwal operasi sangat bergantung pada kondisi kesehatan sang bayi. Apabila pekan ini memungkinkan untuk operasi, maka sudah pasti akan segera dilakukan. Begitu jga sebaliknya, jika kondisi bayi diperkirakan masih lemah, tindakan operasi belum bisa diambil.

Baca Juga :  Peserta Konfrensi Internasional AMSA Ditelantarkan Panitia

Terkait dengan hal itu, RSUP NTB telah membentuk tim medis yang fokus mengurus bayi aneh tersebut. Jumlah dokter ahli yang disiapkan sebanyak 9 orang. “Jadi nanti terserah tim medis kapan akan jadwalkan operasi,” ucap Solikin.

Keluarga bayi yang berada di RSUP belum bisa dimintai keterangannya. Mereka memilih tidak memberikan penjelasan.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengakui jika fenomena yang dialami bayi tersebut aneh dan langka. Secara ilmu medis, bisa saja apa yang terjadi pada bayi tersebut mengarah pada kasus fetus in fetu. “Itu kalau mengarahnya ke fetus in fetu,” kata Hamzi Fikri.

Baca Juga :  BMKG: Awas Hujan Lebat dan Angin Kencang di NTB

Kasus fetus in fetu merupakan kelainan yang sangat jarang terjadi. Dimana, janin terjebak di dalam saudara kembarnya. Janin ini terus hidup sebagai parasit, bahkan setelah kelahiran dengan membentuk struktur saluran umbilical yang menyedot suplai darah kembarannya. Ia juga tumbuh membesar, bahkan mulai membahayakan inangnya.

Janin parasit ini tanpa otak, kekurangan organ internal dan tidak bisa bertahan hidup sendiri. Hal ini terjadi pada kehamilan kembar, saat satu janin membungkus yang lainnya. Janin dominan tumbuh, sedang janin kembar lainnya hidup selama masa kehamilan menyerap makanan dari inang kembarannya seperti semacam parasit. “Kalau benda asing (janin – red) di bayi ini, kondisinya sudah mati,” ucap Hamzi Fikri. (zwr)

Komentar Anda