NTB Tuan Rumah Sail Indonesia Moyo Tambora

Momentum Strategis Kebangkitan Pariwisata NTB

Pada tahun 2000 Aji Sularso dari Kementerian Kelautan pada saat itu, mencetuskan ide mengadakan kegiatan reli pelayaran di perairan Indonesia (Sail Indonesia). Kementerian Pariwisata pun mendukung penuh dengan berkoordinasi kepada peserta rally yacht yang dimulai dari Darwin, Australia tersebut.

Akhirnya, pada tahun 2001 dengan melibatkan PORLASI (Persatuan Olahraga Layar Se-Indonesia), rally yacht dapat diadakan kembali dengan nama “Darwin Bali Yacht Race” dengan rute Darwin – Denpasar sekaligus mengganti acara di Ambon yang batal digelar.

Pada awalnya, acara “Darwin Bali Yacht Race” hanya diikuti oleh dua perahu layar Australia yang sesuai dengan rute yang telah ditentukan. Sedangkan peserta lainnya mencari rute tersendiri meskipun dengan tujuan akhir ke Bali. Acara terus berkembang dengan jumlah peserta yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Acara ini berubah nama menjadi Sail Indonesia dan menjadi agenda tahunan kegiatan kemaritiman Indonesia.

Baca Juga :  Sambut MTQ 2016, Disbudpar Gelar Festival Qasidah

Untuk lebih mengenalkan wisata bahari di Indonesia, maka mulai tahun 2009, tujuan akhir Sail Indonesia berpindah lokasi di Bunaken, bukan di Bali lagi. Selain itu, beberapa daerah dengan potensi wisata bahari di Indonesia akan dijadikan tujuan akhir atau puncak acara serta namanya pun disesuaikan dengan lokasi yang ditunjuk.

Sail Indonesia pertama kali yang menggunakan nama tujuan akhir adalah Sail Bunaken pada tahun 2009. Banyak peserta Darwin Bali Yacht Race yang berpartisipasi di acara tersebut. Selain kegiatan berlayar, setiap peserta diberi kesempatan berwisata menikmati potensi alam dan budaya di daerah tersebut secara gratis. Kegiatan semakin berkembang, dari yang awalnya hanya berlangsung selama beberapa hari menjadi tiga bulan, yaitu Juli hingga September.

Baca Juga :  Menikmati Piknik Akhir Pekan Ke Air Terjun Jeruk Manis

Kegiatan serupa terus berlanjut pada tahun berikutnya dengan berpindah lokasi di beberapa daerah yang memiliki potensi wisata bahari di Indonesia, antara lain: Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitong (2011), Sail Morotai (2012), Sail Komodo (2013), Sail Rajampat (2014), Sail Tomini (2015), Sail Selat Karimata (2016), Sail Sabang (2017), dan tahun 2018 ini Sail Moyo Tambora.

Misi dari kegiatan Sail Indonesia setiap tahun juga berkembang. Perlombaan perahu layar yang awalnya menjadi misi utama akhirnya berkembang menjadi kegiatan promosi wisata bahari untuk tempat-tempat yang disinggahi peserta selama mengikuti kegiatan Sail Indonesia.

Secara tidak langsung, misi tersebut dapat mendongkrak popularitas daerah lain yang memiliki keindahan wisata bahari, budaya, sejarah serta menambah pemasukan bagi penduduk sekitar tempat diselenggarakan kegiatan Sail Indonesia. (gt/*)

Komentar Anda
1
2
3