Sambut MTQ 2016, Disbudpar Gelar Festival Qasidah

Salah Satu cara untuk membendung masuknya budaya asing yang belum tentu sesuai dengan kepribadian masyarakat di Pulau Lombok maupun Sumbawa, yaitu dengan menghidupkan dan memasyarakatkan kembali kesenian qasidah, serta gambus di Provinsi NTB.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Bupati Sumbawa, Drs H. Mahmud Abdullah, ketika memberikan sambutan, sekaligus membuka secara resmi Festival Qasidah NTB 2016, yang diselenggarakan DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) NTB, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, serta Disbudpar Kabupaten/Kota se NTB, yang berlangsung di Lapangan Pahlawan, Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Jumat sore (6/5).

“Festival Qasidah NTB ini dihajatkan sebagai peringatan Isra’ Mi’radj, sekaligus untuk menyambut Provinsi NTB sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional, pada akhir bulan Juli hingga Agustus 2016 di Islamic Center NTB di Kota Mataram,” tutur Mahmud.

Sebagai daerah yang secara serius telah menetapkan program kepariwisataan sebagai sektor unggulan lanjut Wabup Sumbawa ini, masuknya budaya asing tentu saja tidak dapat dibendung. “Namun demikian, kalau masyarakat kita (NTB) yang mayoritas beragama muslim ini mengamalkan nilai-nilai Islami dalam setiap kehidupannya, maka sekuat apapun budaya asing yang masuk pasti bisa di filter (saring) dengan baik,” kata Mahmud.

Menurutnya, langkah Pemerintah Provinsi NTB, dalam hal ini Disbudpar NTB menggelar Festival Qasidah di Kabupaten Sumbawa tahun ini, juga dinilai sebagai kebijakan yang sangat tepat. Mengingat item-item kegiatan yang diselenggarakan, seperti Lomba Pemilihan Duta Qasidah dan Penyanyi Gambus ini, potensinya di Kabupaten Sumbawa juga sangat banyak.

Selain itu, Festival Qasidah di Kabupaten Sumbawa tahun ini sekaligus sebagai cara Pemerintah Provinsi NTB dalam pemerataan kegiatan di kabupaten/kota yang ada di NTB. “Kalau saja Pemprov NTB menerapkan berbagai kegiatannya secara bergilir di kabupaten/kota di NTB, minimal masing-masing daerah dua kali dalam sebulan. Maka masing-masing kabupaten/kota paling tidak ada daya tarik tersendiri untuk dikunjungi para wisatawan,” harap Mahmud.

Baca Juga :  Persiapan Festival Mentaram Baru 70 Persen

“Bayangkan, untuk kegiatan Festival Qasidah ini saja, dengan jumlah kontingen dan pendampingnya yang sebanyak 250 orang. Kalau masing-masing orang membelanjakan uangnya 1 juta rupiah, baik itu untuk biaya makanan dan minuman, serta ongkos hotel, dan lainnya, maka selama kegiatan sudah ada uang sebanyak 250 juta rupiah yang beredar di kalangan masyarakat Sumbawa. Dimana peredaran uang itu bisa langsung dinikmati masyarakat, mulai dari pedagang makanan dan minuman, hotel, souvenir, dan lainnya,” lanjut Mahmud.

Karena itu, kesempatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa ini juga berpesan kepada para Kepala SKPD lingkup Pemda Sumbawa, agar cerdas menyikapi, dengan cara mencari berbagai even untuk diselenggarakan di Sumbawa, baik itu even-even yang ada di provinsi maupun di pusat, bahkan internasional sekalipun.

Sementara Ketua Panitia Festival Qasidah NTB ke-21 tahun 2016, yang sekaligus Kepala Disporabudpar Sumbawa, H. Amri, S.Sos. M.Si, dalam laporan menyampaikan, bahwa kegiatan pemilihan Duta Qasidah dan Penyanyi Gambus tingkat Provinsi NTB ini diikuti oleh enam kabupaten/kota se NTB, yakni Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa sebagai tuan rumah.

“Ada dua jenis kegiatan yang dilombakan, yaitu pemilihan Duta Qasidah dan Penyanyi Gambus tingkat NTB, dimana masing-masing item lomba juga terbagi lagi dalam beberapa kategori, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pemenangnya nanti akan mewakili Provinsi NTB pada ajang serupa yang digelar di tingkat nasional,” jelas Amri.

Sedangkan Ketua DPW Lasqi NTB, Drs Warsaidarto Taufik, dalam arahannya menyampaikan kepada para peserta, agar menampilkan kemampuannya sebaik mungkin. Mengingat pemenangnya nanti akan menjadi Duta NTB pada ajang serupa di tingkat Nasional, yang rencananya akan berlangsung di Provinsi Lampung.

Baca Juga :  2017 Disbudpar Tertibkan Fee Tour Guide

“Jujur saja, kontingen Lasqi NTB sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Karena dalam setiap even yang di gelar, kita selalu berhasil membawa pulang juara. Karena itu, para peserta yang merupakan terbaik di masing-masing kabupaten, bisa berkompetisi serta menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sehingga nantinya terpilih yang terbaik untuk menjadi wakil NTB di ajang nasional, dan kembali mengharumkan nama NTB dengan meraih juara,” pesan Warsaidarto.

Disampaikan, pemilihan Duta Qasidah dan Penyanyi Gambus NTB di Kota Sumbawa Besar tahun ini berlangsung selama tiga hari, 5 – 7 Mei, diawali dengan teknical meeting dan pengambilan nada dasar oleh seluruh peserta, kemudian Pawai Ta’aruf mulai dari Istana Dalam Loka hingga Lapangan Pahlawan. Berikutnya pembukaan kegiatan, dan malam harinya dilaksanakan lomba pemilihan Duta Qasidah dan Penyanyi Gambus, dengan tiga orang Dewan Juri, yaitu Sekjen DPP Lasqi Pusat, Ketua DPW Lasqi NTB, dan Ketua DPD Lasqi Sumbawa.

Dalam pembukaan kegiatan, kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Pengurus DPD Lasqi Sumbawa periode 2016 – 2021. “Semoga dengan telah dilantiknya Pengurus DPD Lasqi Sumbawa, pengembangan seni qasidah dan penyanyi gambus di Kabupaten Sumbawa bisa lebih terarah, dan menghasilkan kader-kader penyanyi yang lebih baik lagi. Harapan kami, berikutnya para pengurus bisa langsung bekerja, membentuk pengurus-pengurus Lasqi tingkat kecamatan, hingga desa, agar seni dan budaya Islami ini bisa tersebar hingga pelosok-pelosok pedesaan,” harap Warsaidarto.

“Terpenting, melalui Lasqi yang ada di pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa, bisa terjalin tali silaturahim yang lebih erat lagi. Dan tentunya sebagai syiar Islam agar seni dan budayanya bisa kembali membumi,” pungkas Warsaidarto. (gt)

Komentar Anda