MATARAM—Tahun ini jumlah sekolah yang mendapat jatah status akreditasi di NTB menyusut. Terdapat hanya sekitar 707 sekolah saja yang diakreditasi.
“Tahun sebelumnya jumlah sekolah yang diakreditasi mencapai 1 ribuan,” kepala Ketua Badana Akreditasi Provinsi (BAP) SMP/SD-MI NTB, Suyanto, Sabtu lalu (4/3).
Normalnya, jumlah sekolah yang diakreditasi di NTB setiap tahun disebutnya bias mencapai 1.500 sekolah. Ini karena pihaknya telah mengusulkan sebanyak 2.900 untuk diakreditasi pada tahun sebelumnya. Sayang realisasinya jauh dari harapan.
Jatah sebanyak 707 sekolah itu, jelasnya, merupakan kuota yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Meski dijatah kurang dari sebelumnya, pihaknya memastikan akan mengupayakan bisa mengakreditasi sekolah lebih banyak lagi.
[postingan number=3 tag=”pendidikan”]
Dalam proses akreditasi, bebernya, sekolah tidak diperkenankan mengeluarkan biaya. Ini karena proses akreditasi sudah dibiayai pemerintah pusat.
Namun dengan berkurangnya jatah akreditasi tersebut, pihaknya berharap pemerintah daerah bisa lebih peka. Pemerintah daerah diharapkan bisa mengintervensi anggaran untuk menambah jumlah sekolah yang diakreditasi. “Itu harapan kita kepada pemerintah daerah. Baik provinsi maupun kabupaten kota,” sambungnya.
Dengan digratiskannya sekolah dari proses pembiayaan, diharapkan penilaian yang dilakukan pihaknya profesional dan obyektif. Asesor yang memberikan penilaian dari rangkaian proses akreditasi tidak bisa diintervensi penilaiannya jika sekolah tidak dibebankan pembiayaan. (cr-rie)
