Musim Haji 2024, NTB Berharap Dapat Kuota 5000 Jemaah

JEMAAH HAJI NTB: Ribuan jemaah haji asal NTB tahun 2023 yang diberangkatkan melalui Asrama Embarkasi Lombok beberapa waktu lalu. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, Indonesia mendapatkan tambahan kuota jemaah haji sebanyak 20 ribu orang. Jumlah ini menjadikan Indonesia memiliki kuota keseluruhan sebanyak 241.000 jemaah, yang bisa diberangkatkan pada tahun 2024. Sebelumnya (2023), Indonesia hanya memiliki kuota 221.000 jemaah haji.

Dengan adanya tambahan kuota ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz berharap kuota haji NTB bisa tembus 5000 jemaah untuk diberangkatkan di tahun 2024. “Kuota hari ini 4.499 jemaah, dan kami lagi usahakan supaya bisa mencapai 5000 jemaah. Harapan kita ya tentu bisa mencapai 5000 jamaah, atau 13 kloter,” harap Zamroni, Rabu (3/1).

Disampaikan, dari 4.499 jemaah untuk tahun 2024, sebanyak 4.226 orang adalah kuota untuk jemaah haji reguler. Sementara 225 jemaah atau setara dengan 5 persen dari total kuota, diperuntukkan bagi jemaah haji prioritas Lansia. Lalu ada 36 petugas haji daerah (PHD), serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sebanyak 15 orang.

Adapun jemaah yang diberangkatkan ke tanah suci ini akan dilihat berdasarkan nomor antrean yang ada. “Dengan adanya kuota tambahan sebanyak 20.000 jemaah yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi, maka Kemenag NTB berharap kuota tersebut bisa bertambah lagi,” harapnya.

Baca Juga :  Suhu Panas di NTB Tembus 36 Derajat Celcius

Zamroni menambahkan, Kemenag NTB berkomitmen untuk memenuhi kuota apa pun yang diminta oleh pemerintah pusat maupun Arab Saudi. “Kita (NTB) lagi menunggu kuota, karena dari 20 ribu itu nanti dibagi-dibagi ke 34 provinsi. Mudah-mudahan NTB mendapat bagian lebih banyak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, antusias masyarakat NTB untuk berhaji sangat tinggi. Hal ini dilihat lebih dari 150.000 calon jemaah haji di NTB yang telah mendaftar, dan saat ini masih berada dalam daftar tunggu.  “Kalau di NTB, hari ini daftar, maka 35 tahun masa antreannya. Sehingga itu juga kita sampaikan ke pusat, bukan persoalan rasio penduduk, tetapi rasio antrean,” ujar Zamroni.

Dengan demikian, harapan masyarakat NTB agar kuota haji meningkat menjadi 5.000 jemaah di tahun 2024, mendapat dukungan kuat dari Kemenag NTB. Selain memberikan kesempatan lebih banyak bagi masyarakat NTB untuk menunaikan ibadah haji, peningkatan kuota ini juga diharapkan dapat mempercepat proses pelaksanaan haji bagi jemaah yang telah lama menunggu.

Terhadap kenaikan ongkos pelaksanaan haji di tahun 2024. Hal ini menurut Zamroni sudah kesepakatan antara pemerintah dengan DPRD. Disisi lain kenaikan biaya ini sekaligus menjadi PR bagi Kemenag NTB untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jemaah haji di NTB. “Tentu kita menjalankan amanah dari Kementerian Agama di pusat,” ujarnya.

Baca Juga :  Emak-emak Asal Aceh Gagal Selundupkan Ganja 9,5 Kg

Sementara Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumentasi Haji Kanwil Kemenag NTB, Sri Latifa menimpali bahwa dari 20 ribu kuota tambahan yang diberikan Arab Saudi, hanya 10 ribu orang untuk jemaah haji regular, dan 10 ribu orang lainnya untuk jemaah haji khusus. “Sampai hari ini kami belum mendapatkan kuota atau jumlah pas untuk kuota tambahan. Tapi mungkin sekitar 278 untuk NTB, karena untuk jemaah haji regular ini hanya diberikan 10 ribu kuotanya,” terangnya.

Meskipun ada kenaikan ongkos keberangkatan haji, namun tidak menyurutkan animo masyarakat NTB untuk datang ke Tanah Suci. Terlihat dari masa tunggu jemaah haji sampai 36 tahun.

Lebih jauh Latima menjelaskan jemaah yang akan berangkat haji tahun 2024 akan lebih dulu menjalankan pemeriksaan kesehatan. Setelah dinyatakan layak untuk berangkat ke Tanah Suci maka akan terbit surat Istitha’ah baru kemudian yang bersangkutan melakukan pelunasan. “Akan tetapi kalau surat keterangan surat Istitha’ah tidak terbit, maka jamaah tidak bisa melakukan pelunasan, dan dia langsung terblokir di bank,” ujarnya. (rat)

Komentar Anda