SUMBAWA–Shuttle bus yang telah dipersiapkan pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengantar penonton MXGP telah mulai beroperasi Sabtu (25/6).
Untuk operasionalnya sendiri, layanan free shuttle bus ini akan menjemput penumpang dari Pelabuhan Goa mulai pukul 11.00 WITA, dan kemudian diantarkan kembali ke Pelabuhan Goa pada pukul 17.00 WITA.
“Layanan bus gratis bagi para penonton MXGP ini akan dilakukan hingga Minggu, tanggal 26 Juni, atau sampai perhelatan balap motocros dunia di Rocket Motor Circuit Samota Sumbawa selesai,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, Sabtu (25/6).
Tidak hanya layanan bus gratis, Dispar NTB juga sediakan layanan free boat untuk para wisatawan atau penonton dari Pulau Moyo.
“Layanan boat gratis Dispar NTB ini bahkan telah dilakukan sejak tanggal 22 Juni lalu,” jelas Yusron.
Rutenya, dari Pulau Moyo, penonton atau wisatawan akan diangkut dengan boat ke Pelabuhan Goa, untuk selanjutnya dibawa dengan bus ke lokasi arena MXGP.
“Layanan free boat dan free shuttle bus ini diharapkan dapat mempermudah para wisatawan yang sebelumnya sedang berlibur di Pulau Moyo dan ingin menonton balapan motocross dunia MXGP di Sirkuit Samota,” ujar Yusron.
“Tidak hanya wisatawan saja, namun masyarakat dari Pulau Moyo juga dapat menikmati layanan boat dan bus ini dengan gratis,” tambah Yusron.
Berbagai kemudahan yang diberikan kepada para penonton atau wisatawan ini, diharapkan dapat memberikan kesan yang baik, terutama dari sisi kenyamanan.
“Kita sadar, berbagai event yang terselenggara di NTB, baik di Lombok maupun Sumbawa, tentunya akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap dunia pariwisata kita,” beber Yusron.
Apalagi event sekelas MXGP ini pasti akan menjadi perhatian dunia. “Tentu saja mereka datang bukan hanya untuk menonton balap motor saja. Akan banyak pergerakan yang terjadi, mulai dari kebutuhan makan dan minum, penginapan, transportasi, hingga berkunjung ke objek wisata,” papar Yusron.
Artinya, keberadaan berbagai event ini otomatis juga akan menggerakkan usaha jasa pariwisata, baik itu hotel, restoran, travel, pramuwisata, maupun ekonomi kreatif.
“Dengan telah bergeraknya sektor pariwisata ini, maka efek lanjutannya, juga dapat membuka lapangan kerja baru, serta memulihkan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat didera pandemi Covid-19,” pungkas Yusron. (gt)
