MATARAM–Salah satu atlet Anggar NTB, Mika Nayazka Al Hafiz Ahmad, berhasil meraih medali perunggu dan bertengger di peringkat 5 ajang internasional anggar U-10 di Singapura, Sabtu (11/5/2024) lalu.
Keberhasilan ini membuat Mika menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang berhasil meraih medali di kompetisi bergengsi tersebut. Sementara pesaingnya yang lain berasal dari Singapura, Korea dan beberapa negara Asia lainnya.
“Alhamdulillah anak kami Mika berhasil bawa pulang medali buat Indonesia setelah berhasil rebut peringkat 5 dari 8 peringkat yang diperebutkan,” ujar Ibunya Mika, Raden Roro Hardiningtyas, Sabtu (25/5/2024).
Sejauh ini Mika disebut-sebut menjadi salah satu aset atlet Anggar generasi emas NTB. Pasalnya di usianya yang masih belasan tahun sudah mampu unjuk gigi di ajang internasional.
Bahkan sudah mampu mewakili Indonesia dengan persembahan medali di ajang bergengsi tersebut. Sehingga Mika dinilai menjadi aset NTB, bahkan Indonesia secara umumnya.
Sosok Mika juga menjadi atlet anggar yang digodok dan disiapkan untuk PON 2028 saat NTB menjadi tuan rumah nanti.
Jika dilihat dari skill-nya, tentu peluang medali emas cukup terbuka darinya pada PON 2028. “Anak kami ditarget bisa amankan emas di PON dan bahkan pada Olimpiade nanti,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KONI NTB H Mori Hanafi mengaku bangga dan sangat mengapresiasi prestasi yang ditoreh atlet anggar.
Satu per satu potensi atlet muncul, tidak bertumpu pada satu cabor saja. Namun sudah mengarah ke seluruh cabor, buktinya anggar juga bisa berprestasi di ajang internasional.
Jika saja tidak terhalang usia, peluang emas pada PON 2024 dari Mika sangat terbuka.
Namun pihaknya tetap optimis, karena Mika diyakini bisa persembahkan emas untuk NTB pada PON 2028.
“Mika adalah aset NTB, terutama di Anggar. Kami menjadi semakin optimis NTB bisa makin banyak amankan medali emas di PON 2028 nanti. Karena cabor anggar juga punya peluang amankan emas,” tutupnya. (rie)
