Mengaku Kapolres, Oknum Minta Duit Ketua Nasdem

Syamsul Rizal (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kasus penipuan dengan modus mencatut nama Kapolres Lombok Timur (Lotim) kembali terjadi. Kali ini sasaran pelaku adalah anggota Dewan Lotim yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Lotim, Syamsul Rizal.

Oknum tersebut mengaku sebagai Kapolres Lotim, AKBP Wingky Adhityo Kusomo, dan mengirimkan SMS kepada Rizal, meminta sejumlah uang tunai untuk membayar tiket empat anggotanya yang akan terbang dari Jakarta ke Lombok. Aksi ini bahkan hampir saja membuat Rizal kena tipu.

Persoalan inipun langsung dilaporkan ke Kapolres, Jum,at (21/10). Rizal mendatangi kediaman Kapolres untuk menanyakan hal itu, yang langsung disangkal Kapolres kalau dirinya telah menelpon yang bersangkutan. Apalagi sampai meminta uang. “Pak Kapolres tidak pernah nelpon,” kata Rizal usai menemui Kapolres.

Oknum tersebut lanjutnya, pertama kali menelpon ketika dirinya sedang berada di pantai. Saat itu masuk SMS dengan nomor yang tidak dikenalnya, dan mengaku sebagai Kapolres Lotim. Rizal pun kemudian menelpon balik.

Awalnya dia tidak menaruh curiga saat bicara melalui telepon. Oknum tersebut meminta maaf, dengan alasan tidak ada niat untuk meminta sesuatu kepadanya. “Supaya jangan salah pengertian, kita hanya saling bantu,” tutur Rizal meniru perkataan oknum mengatasnamakan Kapolres tersebut.

Baca Juga :  Polda NTB Tangkap Buron Penipuan

Selanjutnya oknum itu mengaku, jika ada empat orang anggotanya di Jakarta yang akan terbang ke Lombok. Sebagai Kapolres baru, maka yang bersangutan belum bisa berbuat apa-apa. Untuk itu ia meminta bantuan Rizal, agar bisa membayar tiket pesawat empat anggotanya, per orang harga tiketnya, Rp. 1.469.000. “Saya  langsung suruh tunggu tiketnya,” jawab Rizal ke oknum tersebut saat itu.

Namun oknum itu tidak mengiginginkan dalam bentuk tiket pesawat. Melainkan ia meminta agar Rizal mengirimkan uang tiket empat anggota itu melalui rekeningnya. Alasannya, karena tiket sudah dibooking, namun belum dibayar. “Katanya  tiket sudah dipesan, dia minta uang tunai. Dari sini saya mulai curiga,” terangnya.

Agar tidak ada korban lagi, masyarakat pun diminta untuk lebih waspada. Jika ada oknum yang nenelpon, menjual nama pejabat, atau siapa pun, sebaiknya jangan mudah percaya. “Masyarakat supaya lebih berhati-hati, jangan mudah percaya dan kena tipu,” pesan Rizal.

Baca Juga :  Kasus Pemalsuan Serifikat TOEFL, Unram Pecat Dua Pegawai

Sementara Kapolres Lotim, AKBP Wingky Adhityo Kusumo mengaku sama sekali tidak pernah menelpon siapa pun, apalagi anggota dewan, dan meminta uang. “Nomornya saja saya tidak tau, bagaimana mau nelpon,” jawabnya.

Jika terjadi hal seperti ini, dengan mencatut nama dan institusinya, maka sebaiknya ditanya dan dikonfirmasi langsung ke dirinya. Karena nomornya juga sudah disebar luaskan ke masyarakat.

Hal seperti ini lanjutnya bukan hanya sekali. Saat masih menjabat sebagai Kapolres Lombok Barat, kasus serupa juga pernah terjadi. Oknum tersebut menghubungi sejumlah orang tertentu, seperti pengusaha dan yang lainnya meminta uang dan menjual namanya. Namun setelah di kroscek, ternyata oknum itu berada di luar daerah, seperti dari Sulawesi Selatan, dan wilayah Jawa. “Rata-rata dari luar daerah. Imbauan saya ke masyarakat, jangan mudah percaya,” tutup Wingky. (lie)

Komentar Anda