MATARAM—Wisatawan asal Prancis yang dilaporkan hilang saat menyelam di Gili Panggang Sekotong Lombok Barat (Lobar) akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Nicholas, 39 tahun, ditemukan di pantai Panggang Gili Panggang di kedalaman 15 meter tidak jauh dari lokasinya menyelam sekitar pukul 09.30 Wita Jumat kemarin (17/2). Korban dilaporkan hilang sejak Kamis siang lalu (16/2).
Kapolsek Sekotong AKP Nurdin Ishak mengatakan, pencarian dilakukan oleh Direktorat Polair Polda NTB dan tim SAR. Setelah ditemukan, mayat Nicholas dibawa ke Puskesmas Sekotong untuk dilakukan visum luar. Setelah itu, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSBH) Mataram untuk dilakukan pemeriksaan lengkap.Hasil visum luar di Puskesmas Sekotong ini belum diterima oleh kepolisian.
[postingan number=3 tag=”prancis”]
Dikatakannya, saat ditemukan, korban masih mengenakan pakain dan alat menyelam. Namun di tubuh korban ditemukan ada bekas luka. Tepatnya di belakang kepala sebelah kanan. Ini diduga karena benturan dengan batu karang. ‘’ Ada luka di belakang kepala sebelah kanan,’’ ungkapnya.
Pihaknya ikut melakukan pencarian setelah dapat informasi dari Kades Selong Belanak Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah.
Terkait dengan penyebab pasti tewasnya bule asal Perancis ini kepolisian kata Nurdin, belum bisa menyimpulkannya. Hasil penyelidikan juga dipastikannya belum lengkap. ‘’ Kita belum meminta keterangan dari pihak yang menyelam dengan korban saat itu. Misalnya dari kedua rekannya asal Prancis dan guide yang mendampinginya. Itu kita mintai keterangannya dulu,’’ jelasnya.
Humas RSBH Mataram AKP I Wayan Redana membenarkan mayat Nicholas sudah terima. Oleh rumah sakit dilakukan visum luar. Namun hasilnya belum diketahui. ‘’ Tidak dilakukan outopsi, hanya divisum luar. Sampai sekarang belum ada pihak keluarga yang mengklaim. Mayatnya masih disimpan di ruang jenazah,’’ jelasnya.
Koordinasi dengan pihak Konsulat Jendral (Konjen) Prancis akan dilakukan Polda NTB. ‘’ Kita masih menunggu paspor. Karena itu nanti nomor pasornya yang akan kita kirim ke Konjen,’’ katanya.
Sementara itu Kasat Rolda Dit Polair Polda NTB AKBP Dewa Wijaya mengungkapkan ada beberapa kejanggalan saat Nicholas dilaporkan hilang saat menyelam. Nicholas menyelam sendirian tanpa didampingi guide. " Namanya menyelam harus didampingi. Apalagi ini orang asing yang belum mengenal wilayah sekitar," katanya.
Saat menuju ke Gili Panggang Sekotong, ketiga bule ini menggunakan kapal milik Dinas Perikanan Lobar. Dimana saat itu, harus ada seorang ABK yang mendampingi. Kapal tersebut juga disebutnya tidak boleh diparkir terlalu jauh dari lokasi menyelam. ‘’ Ini ABK kapalnya kemana ?. Sehingga jangan ada kesan pembiaran,’’ katanya.
Kejanggalan lainnya, dua orang rekan Nicholas dan juga guide itu melapor ke Polsek Praya Barat Lombok Tengah. Sedangkan kejadiannya di wilayah Sekotong Lombok Barat. Seharusnya mereka itu melapor ke Polsek terdekat disekitar TKP. ‘’ Mereka harusnya melapor ke Polsek terdekat agar pencarian segera dilakukan. Ini kan mereka balik dulu ke Selong Belanak dan melaporkan,’’ ungkapnya.
Ia berharap kedepan kejadian seperti ini tidak terulang kembali. ‘’ Ini sebagai bahan pembelajaran bagi semua. Seharusnya hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi,’’ pungkas Dewa.(gal)