Mayat Bayi Dalam Kardus Gegerkan Warga

MAYAT BAYI: Bayi naas jenis kelamin laki-laki yang ditemukan telah meninggal, terbungkus handuk di dalam kardus air mineral dan ditutup sajadah di bagian atas dus (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Penemuan mayat bayi dalam kardus di Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Lotim, gegerkan warga setempat pada Jum’at kemarin (24/2), sekitar pukul 09.30 Wita. Bayi naas berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan terbungkus handuk di dalam dus dan digeletakkan di antara tumpukan genteng dekat gerbang masuk TK IT Dia’ul Bahri Desa Seruni Mumbul. Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan telah meninggal, dengan tali pusar yang belum terpotong.

Diperkirakan bayi naas tersebut dibuang dalam keadaan masih hidup dan sengaja memilih lokasi TK agar sang bayi ditemukan oleh ibu-ibu yang mengantar anaknya, sehingga kemudian diadopsi dan besarkan.

Namun sayang, lantaran bayi yang diperkirakan lahir sekitar pukul 04.00 Wita ini kemudian meninggal, yang diduga lantaran kesulitan bernapas. Pasalnya, sang bayi ditutup seluruh badan, termasuk kepalanya dengan handuk berwarna merah, sehingga diperkirakan hal tersebut yang membuatnya kesulitan bernafas hingga kemudian meninggal dunia sebelum ditemukan warga.

Disamping itu, dus air mineral tempat sang bayi tersebut sempat terjemur panas matahari sebelum ditemukan, sehingga karena panas dan sesak akibat terbungkus rapat diperkirakan menyebabkan bayi itu meninggal.

Kepala TK IT Dia’ul Bahri, Nurul Ikhsan mengatakan, dia datang ke TK paling awal sekitar pukul 06.30 Wita, dan menyapu halaman. Ia mengaku sempat melihat dus tersebut yang diatasnya diletakkan sajadah berwarna biru kombinasi merah.

Baca Juga :  Bayi Kembar Siam, Muhammad Talib Pecahkan Rekor

[postingan number=3 tag=”bayi”]

“Saya melihat dus diatasnya ada sajadah saat menyapu halaman, mengira sajadah itu milik anak SD yang telah kotor, sehingga tidak berani saya sentuh,” katanya saat ditemui di sekolahnya kemarin.

Bahkan saat mau membakar sampah yang ia telah sapu sempat ia berfikir untuk mengambil dus yang dikira sampah tersebut bersama sajadah tersebut. Namun lantaran takut bekas anjing dan nakjis, niat tersebut dibatalkan hingga jam belajar pun dimulai.

Baru diketahui bayi itu setelah waktu keluar main, dan salah satu siswa SD iseng membuka yang kebetulan main di halaman TK tersebut saat keluar main sekitar pukul 09.30 Wita. Mengingat gedung TK bersebelahan dengan SD yang juga milik yayasan Dia’ul Bahri, sehingga anak-anak SD juga bermain di lingkungan TK.

Saat itulah kemudian dus tersebut disentuh oleh salah seorang anak yang disaksikan beberapa siswa lainnya. Betapa terkejutnya sang anak tersebut kala membuka handuk yang membungkus seluruh badan sang bayi, dan melihat kepala bayi hingga berteriak mengatakan itu bayi.

“Kemungkinan pelaku yang membuang bayi tersebut memanjat tembok, sebab gerbang tidak bisa dibuka, dan sedang diperbaiki,” imbuhnya seraya mengira kalau bayi masih hidup, sehingga diputuskan oleh para guru untuk membawa bayi tersebut ke Puskesmas Labuhan Lombok.

Menurut beberapa siswa, sebelum dus tersebut dibuka sempat dikira berisi ular. “Kita lihat seperti ular keluar dari dus, ternyata itu tali pusarnya,” kata salah satu siswa.

Baca Juga :  Janda Kubur Orok Hasil Hubungan Gelap

Bahwa korban dibuang bersama arinya, dan bahkan tali pusarnya belum dipotong. Inilah yang kemudian menyembul dari dus saat akan dibuka sehingga diperkirakan ular.

Sementara petugas Puskesmas Labuhan Lombok, Hj Sarifa mengatakan bayi masuk ke Puskesmas pukul 10.00 Wita dalam keadaan ples, atau telah tak bernyawa. Memiliki berat 2,7 kg dengan tinggi 49 cm. “Kondisi sudah meninggal dan tidak ada bekas luka atau lecet pada sekujur tubuhnya,” katanya seraya memperkirakan, bayi itu lahir sekitar 4 atau 5 jam sebelum ditemukan.

Kapolres Lotim melalui Kapolsek Pringgabaya, Kompol Cecep Muliadi mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa saksi guna mengumpulkan data-data dan akan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. “Kita sudah berkoordinasi dengan para Kadus dan Kades sekitar lokasi ditemukan untuk melakukan pendataan warganya, guna dapat menemukan pelaku,” katanya.

Ia juga memprediksi bahwa bayi dibuang dalam keadaan masih hidup, sehingga memilih membuang bayi tersebut pada lingkungan sekolah (TK), dengan harapan agar ada yang memungut. “Diperkirakan lantaran sesak akibat terbungkus handuk, sehingga menyebabkan korban meninggal,” imbuhnya.

Mengenai ancaman pada pelaku pembuangan bayi, dikatakan masih sedang dipelajari, apakah pelaku sengaja membunuh bayi tersebut atau tidak. Sehingga pihaknya masih intens melakukan penyelidikan. (lal)

Komentar Anda