Mayat Korban Pembunuhan Senggigi Masih Misteri

AKBP Bagus Satrio Wibowo
AKBP Bagus Satrio Wibowo.( Dery Harjan/Radar Lombok)

MATARAM– Penemuan mayat di dalam kantong plastik sampah yang sempat menghebohkan warga Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, Rabu (5/2)  lalu, hingga kini belum terungkap identitasnya.

Polisi mengaku kesulitan mengungkapnya karena minimnya barang bukti yang ditemukan. Di samping itu karena belum adanya keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarga mereka.

Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Satrio Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi. “Hingga saat ini ada 19 saksi yang kita periksa. Mereka itu adalah orang yang diduga memiliki informasi yang berkaitan dengan penemuan mayat ini,” ungkapnya, Rabu (12/2).

Meski begitu, sampai sejauh ini, pihaknya belum berhasil mengungkap identitas dari mayat tersebut. Pihaknya pun hingga kini masih menyemayamkan mayat korban di rumah sakit Bhayangkara, Mataram. Mengenai kapan akan dmakamkan, pihaknya pun belum bisa memastikannya. “Jika kebutuhan penyelidikan sudah terpenuhi nanti kami koordinasikan dulu dengan tim dokter,” ucapnya.

Guna mempercepat pengungkapan identitas mayat tersebut, Bagus menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke polisi dengan memberitahukan ciri-cirinya. Hal itu nantinya akan dicocokkan dengan ciri-ciri yang ada pada mayat tersebut.

Dokter ahli forensik RS Bhayangjara, Arfi Samsul, mengatakan bahwa berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan  pihak rumah sakit didapatkan ciri-ciri fisik mayat tersebut. Di mana tinggi badannya sekitar 158 cm dan memiliki ciri khusus yaitu salah satu gigi grahang di bagian bawah sebelah kiri berwarna hitam.
Selanjutnya mayat menggunakan celana berwarna dasar putih dan pink.”Pada tubuh jenazah terdapat celana pendek bercampur semen yang telah mengeras,” ungkapnya.

Selanjutnya terkait penyebab kematian, Arfi membeberkan bahwa kematian korban  disebabkan karena adanya jeratan kabel pada lehernya yang mengakibatkan korban tak bisa bernapas. Selain itu juga karena adanya benturan benda tumpul pada beberapa bagian tubuh korban. “Untuk jenis kelaminnya perempuan. Usia diperkirakan sekitar 17 tahun yang paling bawah. Kemudian paling atasnya 30 tahun,” tutupnya. (der)

Komentar Anda