Mantan Dewan Harus Kembalikan Randis dan Laptop

HM Syakirin Hukmi (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM– Kondisi aset masih menjadi sorotan di Kota Mataram. Saat ini Pemkot Mataram tengah berusaha merapikan aset, termasuk menarik aset-aset yang masih dalam penguasaan mantan pejabat.

Diantaranya adalah aset-aset yang masih dipakai oleh mantan anggota DPRD Kota Mataram. Dari catatan yang ada, mantan dewan masih memakai aset-aset yang seharusnya bukan lagi menjadi haknya terdiri dari empat unit sepeda motor, 23 unit tablet dan 37 unit laptop. Sampai saat ini belum ada pertanggungjawabannya apakah barang-barang tersebut masih utuh atau sudah rusak. “ Apapun kondisinya aset tetap harus dikembalikan,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram HM. Syakirin Hukmi kemarin.

Baca Juga :  Soal Temuan BPK, Dewan Siap Kembalikan Uang

Ia mengatakan, sampai sejauh ini belum ada bukti para mantan anggota dewan tersebut mengembalikan aset. “Bisa diganti rugi kalau hilang. Mana yang hilang mana yang masih ada, kalau yang ada dikembalikan,” jelasnya.

[postingan number=3 tag=”mataram”]

Selama ini aset daerah masih amburadul. Aset sejak tahun 2006 yang proses pendataan masih belum klir. Setelah dilakukan pendataan, akan dilakukan pelelangan sesuai dengan aturan yang ada.

Ia meminta mereka yang masih membawa aset untuk segera melapor dan mengembalikannya ke Pemkot.” Mereka harus bertanggungjawab.Kalau memang tidak ada mana bukti kehilangan,” tegasnya. 

Baca Juga :  FBR Ancam Bongkar Kebobrokan Dewan

Namun Syakirin enggan memberikan nama-nama mantan dewan yang masih memakai aset daerah tersebut.  Pihaknya mengaku masih melakukan penelusuran dan konfirmasi ke sekretariat dewan.

Terpisah, anggota Komisi II DPRD Kota Mataram Misban Ratmaji meminta dinas terkait juga untuk lebih efektif melakukan pendataan, serta waktu pelelang ditentukan dengan nilai ekonomis sehingga daerah tidak kelimpungan terkait dengan keberadaan aset.

Dari neraca jumlah aset di Kota Mataram terus meningkat setiap tahun. Aset selama ini banyak yang tidak dikelola maksimal. Seperti  kendaraan, masa pemeliharan dan harga jual tidak sebanding dengan pengeluaran.(dir)

Komentar Anda