Lotim Diklaim Tak Terpengaruh El Nino

Zaini (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Meski saat ini dikhabarkan El Nino akan terjadi di NTB pada akhir bulan Maret mendatang. Namun untuk Kabupaten Lombok Timur sendiri, El Nino sulit  akan terjadi, karena curah hujan masih terjadi hingga bulan April mendatang.

“Tidak ada El Nino, justeru yang saya terima dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan masih terjadi hingga bulan April mendatang. Sehingga kita tidak terlalu memikirkan El Nino,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lotim, Zaini, kepada Radar Lombok, usai menghadiri peresmian Pasar Sakra, Senin (6/3).

Menurutnya, El Nino merupakan perubahan iklim akibat fenomena panasnya permukaan air laut di Samudera Pasifik, sehingga menyebabkan menurunnya curah hujan, yang berdampak terjadinya musim kemarau yang sangat kering. Sehingga hal ini tentu patut diantisipasi oleh semua pihak, agar tidak terjadi gagal panen yang bisa merugikan petani.

Baca Juga :  Distan NTB Siap Antisipasi Ancaman El Nino

[postingan number=3 tag=”lotim”]

Cuaca buruk ini diprediksi akan terjadi pada  bulan Juni mendatang di berbagai daerah di NTB, terutama di Lombok Timur, yang merupakan salah satu daerah yang mayoritas penduduknya adalah petani. Tidak ada El Nino itu, malah yang kita pikirkan saat ini bagaimana petani bisa menanam ulang padi di bulan berikutnya,” katanya.

Disampaikan, pada saat ini Dinas Pertanian diinformasikan akan masih terjadi curah hujan yang tinggi hinga di Kabupaten Lombok Timur, hingga bulan April mendatang. Sehingga hal yang perlu dipikirkan bagaimana petani menanam ulang padi. “Saat ini yang perlu kita bahas bagaimana penanaman ulang padi, dan besok kita akan adakan pertemuan bagaimana penanaman ulang itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Enam Tahun Bertugas, Tak Digaji Sepeser pun

Meski petani sudah banyak melaporkan kalau tahun ini banyak terjadi gagal panen, yang disebabkan adanya hama wereng yang menyerang padi. Namun menurutnya hal itu terjadi hanya di beberapa hektar sawah saja. “Kalau kegagalan panen akibat rusak itu tidak banyak, hanya sekitar 10 hektar saja,” jelasnya.

Untuk hasil panen pada tahun 2017, Zaini mengatakan kalau rata-rata hasilnya bagus, meskipun ada serangan hama wereng yang terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Lombok Timur. “Kalau saat ini hasil panen masyarakat di Lotim itu rata-rata bagus kok,” yakinnya. (cr-wan)

Komentar Anda