MATARAM-Perayaan Lebaran Topat di Kota Mataram berlangsung meriah.
Perayaan Lebaran Topat ini berbeda dibandingkan dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Taman Loang Baloq.
Pelaksanaan perayaan Lebaran Topat yang dikemas dalam Pesona Topat Mentaram dimeriahkan dengan keberadaan Ketupat Agung ” Ketupat Tumpang Tiga” yang diarak dari Taman Loang Baloq menuju ke panggung utama untuk dibuka secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh Minggu kemarin (2/7).
Sebelum ketupat ini dibuka oleh Wali Kota,ditampilkan tarian musikal berjudul Topat Tanda Tauhid yang dibawakan oleh para penari dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB. Penampilan tarian musikal membuat ribuan masyarakat yang mendatangi Taman Loang Baloq antusias untuk melihatnya.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengakui pelaksanaan Lebaran Topat di Mataram untuk tahun ini lebih menarik dan meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” Lebaran Topat tahun ini lebih menarik dan semarak dibandingkan tahun-tahun lalu,” ungkap Ahyar. Menurutnya Lebaran Topat di Kota Mataram ini sudah menjadi satu tradisi yang sudah lama dilaksanakan oleh masyarakat. Tradisi ini masih tetap bertahan di tengah masyarakat Islam di pulau Lombok. Terutama daerah yang masih kental pelaksanaan tradisi Lebaran Topat ini yakni Kota Mataram.” Lebaran Topat ini satu tradisi yang hidup dan terpelihara ditengah masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan sejak dulu para leluhur sudah melaksanakan tradisi ini. Dulunya Lebaran Topat dilaksanakan bagi mereka yang puasa enam hari pada bulan Syawal. Tetapi kini Lebaran Topat sudah menjadi tradisi dan dirayakan oleh seluruh masyarakat baik yang puasa maupun yang tidak berpuasa. Sehingga pelaksanaan lebaran Idul Fitri belum selesai sebelum dilaksanakan tradisi Lebaran Topat.”Lebaran (Idul Fitri) itu belum selesai kalau belum Lebaran Topat, ” ungkapnya.
Ketua Panitia Pesona Topat Mentaram (PTM) 2017 Cahya Samudra menjelaskan pelaksanaan PTM di Kota Mataram ini dilaksanakan berbagai lomba hiburan masyarakat. Beberapa diantaranya lomba penyajian dulang sesaji yanh diikuti oleh 36 lingkungan. Mengulat atau merangkai ketupat dan yang terakhir mengadakan lomba memanah amatir.” Lomba yang dilaksanakan ini sebagai bentuk hiburan kepada masyarakat yang hadir dari seluruh penjuru NTB,” tegasnya.
Sementara itu untuk kegiatan adat budaya dilaksanakan ziarah makam di makam Loang Baloq sebagai perwujudan harmonosasi para leluhur terlebih kepada para ulama terdahulu dan dilakukan tradisi cukuran atau (Ngurisang) yang diikuti oleh masyarakat sekitar Loang Baloq. (ami)