Kiai Ma’ruf Amin Silaturahmi ke Ponpes NW

Kiai Ma’ruf Amin Silaturahmi ke Ponpes NW
Kunjungan Kiai Ma’ruf Amin ke Kompleks Makam Al Magfurulahu Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. (ALI GAZALI FOR RADAR LOMBOK)

SELONG – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Kiai Ma’ruf Amin bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes ) NW Pancor dan Anjani, Jumat (26/10). Kunjungan Kiai Ma’ruf Amin ini merupakan yang pertama kalinnya.

Kiai Ma’ruf juga menyempatkan diri berrziarah ke makam pendiri NW yang juga pahlawan nasional, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Tampak ikut mendampingi, Wakil Gubenur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah beserta keluarga besar, pengurus NW, dan para masyaikh. Setelah itu Kai Makruf menyampaikan ceramah di depan ribuan santri.

BACA JUGA: Jokowi-Ma’ruf Bidik Empat Negara sebagai Lumbung Suara

Kiai Ma’ruf kemudian melaksanakan Salat Jum’at di Masjid Pancor. Setelah itu melanjutkan silaturahmi ke Yayasan Ponpes NW Anjani. Di sana dia juga berkesempatan memberikan ceramah di hadapan ribuan santri yang sudah menunggu kedatangannya. “Saya merasa bahagia bisa silaturami ke tempat yang mulai ini,” kata Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf Amin Silaturahmi ke Ponpes NW
Kunjungan Kiai Ma’ruf Amin di Ponpes NW Anjani. (IST FOR RADAR LOMBOK)

Kiai Ma’ruf mengaku bahwa kunjungannya itu untuk meminta restu dan doa. Terlebih lagi dia juga merupakan seorang santri dan kini telah dipilih untuk menjadi cawapres mendampingi Jokowi untuk bertarung di Pilpres 2019.

Baca Juga :  Seminar Kebangsaan, Pemikiran Mahasantri NW Berkontribusi Lahirkan Peradaban Baru

Seorang santri itu kata dia harus memiliki sikap optimis. Santri tidak hanya dicetak menjadi kiai semata. Namun juga harus bisa menjadi pejabat, baik itu menjadi gubenur, cawapres seperti dirinya, maupun presiden seperti Gus Dur. “Untuk itu, dari sekarang santri itu harus melengkapi diri dengan berbagai ilmu,” pesannya.

Dia kemudian menyingung sosok Maulana Syaikh. Selain sebagai tokoh Nasional, Maulana Syaikh merupakan ulama besar. Ini tentunya menjadi kebanggan bagi semua orang, terutama warga NTB dan lebih khusus lagi para santri  Yasasan Ponpes NW. “Kita sangat beruntung punya ulama seperti Maulana Syaikh. Sebagai seorang ulama beliau telah mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Terutama dalam menjaga agama melalui lembaga pendidikan dan organisasi NW yang telah didirikan,” lanjut dia.

Keberadaan Organasi NW sebagai bukti bahwa Maulana Syaikh telah menaruh perhatian yang besar terhadap bangsa ini. Itu dibuktikan dari nama NW yang berarti kebangkitan tanah air. Tidak hanya itu, sosok Maulana Syaikh juga begitu memuliakan para ulama. “Ulama dan santri harus terus dicetak. Makanya Maulana Syaikh itu mendirikan Ma’had. Dengan adanya Ma’had ini maka Muslim Indonesia akan semakin maju,” imbuh dia.

Baca Juga :  Congruence Ruh Hardiknas dengan Merdeka Belajar

BACA JUGA: Relawan Projo NTB Target Jokowi-Ma’ruf Menang Telak

Dia pun mengingatkan para santri, di tengah kondisi zaman seperti sekarang ini, para santri akan dihadapkan dengan berbagai tantangan yang  berat. “Makanya santri harus lebih pintar dan cerdas. Santri harus bisa menganalisa situasi dan keadaan,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pengurus Yayasan Pendidikan Hamzanwadi NW Pancor, TGH. Solahudin Sukarnawadi menyampaikan, NW dan NU sama sekali tidak ada bedanya. Keduanya menganut paham ahlussunah waljamaah. Karenanya kehadiran Kiai Mak’ruf Amin diharapkan bisa memberikan keberkahan. “Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan kiai. Kami di sini merupakan santri yang telah dibina oleh Maulana Syaikh,” singkatnya. (lie)

Komentar Anda