TANJUNG-Pasar hewan kurban dadakan sudah mulai menjamur di Kabupaten Lombok Utara (KLU), dan masyarakat pun sudah banyak yang mulai membeli hewan kurban. Namun sayangnya, Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kelautan dan Perikanan (DPPKKP) KLU belum juga melakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan kurban. “Kita memang belum turun, nanti kita hubungi kalau turun,” ujar Kepala Bidang Peternakan DPPKKP KLU, Adi Wibawa, Senin (5/9) tanpa memberitahu kapan akan turun melakukan pengecekan di lapangan bersama tim.
Adi menjelaskan, saat cek kesehatan nantinya, pihaknya akan turun bersama tim dari UPTD di bawah DPPKKP KLU. Tim ini bisa turun lebih dahulu, kendatipun tidak bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB. “Pokoknya nanti kita cek kesehatannya, kalau ada yang sakit kita akan obati, kita nanti satu tim juga bersama teman-teman UPTD yang ada di dinas,” terangnya.
Kemudian berkaitan dengan sapi yang memakan sampah di Gili Trawangan apakah akan menjadi hewan kurban atau tidak, Adi belum menjawabnya saat media mengkonfirmasinya mengenai hal tersebut. “Pokoknya nanti kita cek di lapangan, nanti kita hubungi,” terangnya.
Selain melakukan cek kesehatan lanjut Adi, pihaknya nanti juga akan mengecek kelayakan hewan kurban sesuai dengan syariat Agama Islam. Jika nanti dianggap tidak layak sesuai syariat, tentu dianjurkan untuk tidak dijual sebagai hewan kurban. (zul)