Kemenag RI Ganti Kepala MAN IC Lotim

Direktur GTK Madrasah Kemenag RI Muhammad Zain melantik Nasruddin Mansur sebagai Kepala MAN IC Lombok Timur menggantikan H Aozar Zawad. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

SELONG – Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI Muhammad Zain melantik Nasruddin Mansur sebagai Kepala MAN IC Lombok Timur menggantikan H Aozar Zawad, yang berlangsung di Aula MAN IC Lotim, Sabtu (2/9). Nasruddin Mansur sebelumnya menjabat sebagai Kepala MTs Negeri 2 Lombok Tengah.

Direktur GTK Kemenag RI Muhammad Zain mengaku bersyukur proses seleksi berjalan dengan baik dan transparan dan menyampaikan ucapan terima kasih karena pelaksanaan pelantikan dilaksanakan di MAN IC Lotim.

“Saya sangat berbahagia dan bersyukur proses seleksi ini berjalan dengan baik, dengan sangat transparan dan tidak sendirian saya menentukan, ada tim,” kaka Muhammad Zain.

Baca Juga :  Ribuan Calon Siswa Baru Mendaftar Jalur Reguler MAN 2 Mataram

Menurutnya, Kepala Madrasah harus seperti seorang selebriti. Seperti selebriti itu maksudnya adalah seluruh tindak tanduknya adalah panutan, seluruh ucapan kepala Madrasah itu menjadi pegangan bagi semua dan visi misinya menjadi visi semua, dia bisa memengaruhi ekosistem di sekitar madrasah.

Oleh karena itu, Zain meminta Nasruddin sebagai kepala MAN IC Lotim bisa memberikan pengaruh di madrasah di sekitar dan memberikan penyegaran di sekitar masyarakat Lotim.

“Semoga pergantian kepala Madrasah ini menjadikan MAN Insan Cendekia Lombok Timur semakin berprestasi, mandiri dan Islami,” harapnya.

Baca Juga :  SMKN 4 Mataram Fasilitasi Alumni Bekerja di Luar Negeri

MAN IC baru 24 lembaga di seluruh Indonesia dan 85 ribu madrasah.  MAN IC sangat spesial dan siswa – siswi yang belajar di MAN IC adalah orang – orang terbaik. Selain itu, pihaknya berpesan kepada kepala madrasah dan guru untuk mengutamakan metode pembelajaran yang baik dengan meninggalkan pola pendekatan fisik dan berpindah menjadi pola belajar yang ramah anak.

“Siswa madrasah diajar dengan pendekatan yang penuh rasa cinta dan rasa sayang, agar anak merasakan hadirnya kenyamanan dan keikhlasan dalam belajar tanpa ada rasa beban dan tekanan bathin,” imbuhnya. (adi)

Komentar Anda