Jelang Tahun Baru, Booking Kamar Hotel Mencapai 80 Persen

Ilustrasi Booking Kamar Hotel

MATARAM—Jelang Hari Raya Natal dan pergantian tahun baru 2017, hotel di Kota Mataram sudah mulai ramai pesanan (booking). Bahkan untuk pesanan dari tamu yang akan menyambut perayaan pergantian tahun baru 2017 sejak November sudah ramai memesan. Dimana hingga awal Desember 2016 ini, hotel-hotel di Kota Mataram pesanannya sudah mencapai 80 persen.

“Sampai saat ini rata-rata hotel di Mataram sudah mulai ramai pesanan kamar jelang pergantian malam tahun baru 2017,” kata Ketua Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asosiasi Hotel Mataram  (AHM), Ernanda Agung, Ahad kemarin (4/12).

Ernanda mengatakan, berbeda dengan hotel yang ada di kawasan wisata Senggigi ataupun di Gili Trawangan dan hotel di daerah kawasan pantai, tamu yang booking kamar di city hotel atau hotel dalam tengah Kota Mataram didominasi tamu nusantara. Kendati demikian, booking kamar (pesanan kamar) hingg awal November ini sudah mencapai 80 persen.

“Biasanya H-3 itu kamar hotel di Kota Mataram sudah full dengan okuvansi sampai 95-100 persen,” kata Ernanda, yang juga General Manager (GM) Hotel Golden Palace Mataram ini.

Dikatakannya, berbeda dengan perayaan pergantian tahun sebelumnya, dimana tamu yang memesan kamar hotel biasanya dilakukan saat awal bulan Desember. Sementara di tahun 2016 ini untuk merayakan pergantian malam tahun baru 2017 sejak awal November pesanan kamar sudah mulai banyak.

“Karena kita di Mataram itu kebanyak city hotel, maka sebagian besar tamu yang menikmati malam pergantian tahun baru itu wisatawan nusantara,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager Hotel Santika Mataram, Reza Bouvier menyebut setiap perayaan malam pergantian tahun baru di Hotel Santika selalu okuvansinya 100 persen. hanya saja bedanya dengan pergantian malam tahun baru di 2017 ini, pesanan kamar mulai awal November sudah mulai ada.

“Bahkan awal Desember yang sudah booking kamar di Hotel Santika Mataram sudah mencapai 80 persen. Ini menunjukan Lombok menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia untuk tujuan wisata,” ujarnya. (luk)