Isu Suhaili Nikah Lagi Ancam Elektabilitas Zul-Uhel?

Hasan Masat

MATARAM — Bakal calon Wakil Gubernur NTB, HM Suhaili FT dilaporkan oleh istrinya ke Polda NTB, terkait pernikahannya lagi, yang dilakukan tanpa izin dari istri. Kasus pernikahan mantan Bupati Lombok Tengah itu menggelinding ke publik, dan menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat luas.
Tak ayal kasus pernikahan Suhaili ini pun berpotensi mengancam elektabilitas atau tingkat keterpilihan duet Zulkiflimansyah – HM Suhaili FT (Zul-Uhel) pada kontestasi Pilgub NTB, terutama dikalangan pemilih perempuan.

Terkait itu, Tim Pemenangan Zul-Uhel, Hasan Massat menyatakan pihaknya tidak terlalu memikirkan kasus Bacawagub HM Suhaili FT yang dilaporkan ke Polda oleh istrinya tersebut, terkait pernikahan yang dilakukan tanpa izin.

Hasan menegaskan tim pemenangan akan terus fokus bekerja dan bergerak untuk mensosialisasikan visi misi, dan mengajak masyarakat pemilih di NTB agar memilih duet Zul-Uhel di kontestasi Pilgub NTB. “Masalah itu tidak kami pikirkan. Kami memilih tetap fokus bekerja dan bergerak untuk pemenangan duet Zul-Uhel,” ujar mantan pentolan LSM tersebut, Jumat kemarin (28/6).

Disampaikan Hasan, persoalan pernikahan itu adalah urusan pribadi dari Bacawagub HM Suhaili FT. Sehingga tidak ada sangkut paut dengan pencalonan pasangan Zulkiflimansyah – HM Suhaili FT di kontestasi Pilgub NTB. “Itu kan urusan pribadi, tidak ada urusan pencalonan duet Zul-Uhel di Pilgub NTB,” tegasnya.

Namun demikian, dia mengatakan Bacawagub HM Suhaili FT akan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. Sehingga dipastikan tidak akan ada sangkut paut dengan urusan pencalonan di Pilgub NTB. “Beliau (HM Suhaili FT, red) akan selesaikan secara kekeluargaan,” terangnya.

Disinggung isu pernikahan Bacawagub Suhaili yang berpotensi dapat mengancam elektoral duet Zul-Uhel di Pilgub NTB, terutama dikalangan pemilih perempuan, Hasan tidak menampik. Hanya saja dia mengatakan kalau hal itu tidak berdampak secara signifikan terhadap elektabilitas duet Zul-Uhel di mata kalangan pemilih di NTB.

Alasannya, publik akan melihat persoalan itu adalah urusan pribadi, dan tidak ada sangkut pautnya dengan kinerja dalam memimpin daerah jika terpilih nanti di Pilgub NTB. “Saya kira tidak akan berdampak elektabilitas duet Zul-Uhel,” yakinnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas 45 Mataram, Dr Alfin Sahrin menilai persoalan pribadi (laporan istri ke Polda terkait Suhaili menikah lagi tanpa izin, red) yang tengah dihadapi Bacawagub Suhaili FT menjelang Pilkada, sangat beresiko bisa menggerus kepercayaan maupun dukungan masyarakat.

Menurutnya, pihak Zulkieflimansyah (Bacagub) bisa saja mengevaluasi posisi Suhaili sebagai Bacawagub-nya, jika masalah hukum Uhel tergolong serius. “Sangat dilematis, karena dapat menggerus dukungan politik publik dan membentuk opini negatif duet Zul-Uhel,” ujar Alfin.

Dikatakan Alfin, tidak menutup kemungkinan munculnya kasus pelaporan ke Polda terhadap HM Suhaili FT ini sebagai bagian dari agenda dan strategi politik pihak-pihak tertentu yang kontra dengan duet Zul-Uhel.

Sebab itu, dia berpandangan duet Zul-Uhel harus cerdas dalam mengelola isu tersebut.

Sehingga tidak akan memberikan kesan negatif ditingkat publik. Karena kasus itu rentan dipergunakan dan dimanfaatkan oleh lawan politik untuk menyerang dan menjatuhkan elektabilitas Zul-Uhel.
“Dengan sikap bertanggungjawab dan mengklarifikasi semua dugaan itu, serta patuh pada aturan hukum yang berlaku,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda